Suara.com - Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan beraudiensi dengan Polri membahas tindakan represif anggota Kepolisian terhadap anggotanya.
Sebelumnya, Imam melalui keterangan tertulis, mengatakan polisi sempat memukuli anggota dan merusak mobil tim dompet dhuafa saat kerusuhan aksi 22 Mei.
Dari Pantauan Suara.com, Imam menyambangi Mabes Polri pada Jumat (25/5/2019) usai Salat Jumat. Imam terlihat selesai melakukan audiensi sekira pukul 13.30 WIB. Dalam keterangannya usai audiensi, Imam mengaku sudah memaklumi tindakan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap anggotanya itu karena kondisi yang memang tidak memungkinkan.
"Polisi juga dalam keadaan lelah, dan dalam keadaan gelap, dan dompet dhuafa pada saat itu juga dalam keadaan lelah, tim medis, dan kami bisa memahami itu," ujar Imam di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).
Menurutnya, sekarang ini yang terpenting adalah agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia mengaku sudah membicarakan mengenai tindakan mitigasi dan pencegahan agar kedepannya tim relawan kemanusiaan dapat bergerak dengan leluasa.
"Audiensi ini untuk berkomunikasi dalam rangka memitigasi, mencegah kejadian yang tidak diinginkan yang menimpa relawan kemanusiaan dalam menjalan kan perannya," jelas Imam.
Sebelumnya, Imam membenarkan ada staf medisnya yang menjadi korban pemukulan oknum kepolisian saat aksi 22 Mei 2019 di sekitar kantor Bawaslu yang berujung kerusuhan.
Dalam keterangan tertulisnya, Imam menyebut tindakan represif tersebut terjadi pada Kamis (23/5/2019) pukul 00.15 WIB dini hari di sekitar Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Akibatnya, kata Imam, tiga anggotanya menjadi korban dan dua kendaraan tim Dompet Dhuafa dirusak.
"Benar telah terjadi tindakan represif oknum kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa pada hari Kamis 23 Mei 2019 pukul 00.15 dini hari yang mengakibatkan tiga anggota tim medis harus dilarikan ke RSPAD serta pengrusakan terhadap dua kendaraan kami," ujar Imam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/5/2019).
Baca Juga: Sebelum Aksi, Peserta Aksi Kedaulatan Rakyat Gelar Salat Ghaib
Berita Terkait
-
Sebelum Aksi, Peserta Aksi Kedaulatan Rakyat Gelar Salat Ghaib
-
Tuding Dirut Dompet Dhuafa Pro Prabowo, Gus Nadir: Saya Zakat ke NU Saja
-
Dompet Dhuafa Mengaku Diserang Aparat Saat Aksi 22 Mei, Ini Kronologinya
-
Dompet Dhuafa Benarkan Stafnya Dipukuli Oknum Polisi Saat Aksi 22 Mei
-
Dompet Dhuafa Beri Pengobatan Gratis Jurnalis Korban Demo 22 Mei
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan