Suara.com - Beredar kabar di media sosial mengenai tindakan represif oknum aparat kepada tim medis Dompet Dhuafa Filantropi saat aksi 22 Mei 2019 yang berujung ricuh di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Terkait informasi itu, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dalam keterangan resminya, Imam menyebut tindakan represif tersebut terjadi pada Kamis (23/5/2019) pukul 00.15 WIB di sekitar Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Akibatnya, tiga anggotanya menjadi korban dan dua kendaraan tim Dompet Dhuafa dirusak.
“Benar telah terjadi tindakan represif oknum kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa pada hari Kamis 23 Mei 2019 pukul 00.15 dini hari yang mengakibatkan tiga anggota tim medis harus dilarikan ke RSPAD serta pengrusakan terhadap dua kendaraan kami," ujar Imam dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019).
Imam menyayangkan tindakan represif oknum kepolisian itu yang ia anggap berlebihan. Apalagi dilakukan tehadap tim medis dan relawan kemanusiaan yang membantu berbagai pihak saat aksi 22 Mei 2019.
Imam mengaku Dompet Dhuafa tidak memiliki tujuan politis atau keberpihakan dalam keterlibatannya saat aksi tersebut.
“Sebagai lembaga kemanusaian, Dompet Dhuafa menerjunkan tim medis atas dasar kemanusiaan dan memegang teguh pinsip imparsial," kata Imam.
Ia meminta kepada pihak kepolisian dan TNI untuk memberikan akses seluas-luasnya serta perlindungan bagi tim kemanusiaan dan tim medis. Menurutnya hal itu sudah diatur dalam Konvensi Jenewa 1949 pasal 11, 24-27, dan 37 tentang perlindungan terhadap petugas kesehatan.
Baca Juga: Demonstrasi Anarkistis 22 Mei: Bagaimana Otak Memantik Kekerasan
Berita Terkait
-
Cerita Panas Pedagang Tanah Abang Siaga dari Serangan Pendemo 22 Mei
-
Pedagang Tanah Abang Marah Pendemo 22 Mei Rusuh: Apa Mau Mereka!!
-
Situasi Jakarta Hari Ini: Tak Lagi Rusuh, Kawasan Thamrin Kembali Ramai
-
Kerusuhan 22 Mei: Dari Korban Nyawa Hingga Terhentinya Roda Ekonomi Warga
-
Usai Dilanda Kerusuhan, Bawaslu Jadi Lokasi Wisata Dadakan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu