Suara.com - Membeli baju lebaran mungkin menjadi sesuatu hal yang lumrah dilakukan bagi sebagian besar orang.
Namun, bagi para anak-anak yatim, bisa jadi ini menjadi sesuatu yang sangat menggembirakan, hingga membuat mereka tak percaya lantaran seumur hidupnya belum pernah merasakan membeli baju lebaran sendiri.
Hal inilah yang dialami oleh para anak yatim yang tergabung dalam Majelis Anak Indonesia.
Mereka mendapatkan kesempatan emas untuk bisa menentukan pilihannya sendiri, membeli baju untuk lebaran di Epicentrum Mall Lombok, NTB, belum lama ini.
Berbagai ekspresi kegembiraan hingga terperangah dari wajah polos anak-anak yatim ini tertangkap dalam bidikan lensa kamera.
Momen mengharukan ini pun diunggah oleh akun facebook Agus Penyoe pada 29 mei 2019 lalu.
"Mungkin ini pertama kali dari sejak mereka lahir, sampai sekarang akhirnya mereka bisa punya pilihan, memilih baju, sendalatau sepatu, celana, gamis, alat sholat sendiri. Mungkin terdengar biasa bagi kita tapi tidak dengan adik-adik ini," tulis akun Agus Penyoe seperti dikutip Suara.com, Jumat (31/5/2019).
Saat mereka diajak memasuki ke dalam mal, ada berbagai ekspresi yang ditunjukkan oleh anak-anak yatim ini.
Mulai dari terperangah melihat kemewahan mal bahkan ada pula yang sampai muntah hingga menangis lantaran ini kali pertama mereka memasuki sebuah mal.
Baca Juga: Tak Hati-hati Beli Baju Lebaran, Pengalaman Kocak Ini Buktinya
Saat diajak memasuki ke Matahari Departemen Store yang ada dalam mal tersebut, ada sederetan baju hingga sepatu nan canti dan modis terhampar di hadapan mereka.
Raut wajah bingung terlihat, sesekali mereka mendekati rak-rak berisi baju hanya untuk memegang baju-baju yang tersimpan di sana.
Ketika karyawan ataupun panitia menghampiri, mereka tampak ketakutan. Khawatir kena omel sehingga takut untuk menyentuh baju itu lagi.
"Ada yang baru pertama kali masuk mal, pertama kali naik eskalator, pertama kali naik mobil, tegang masuk mal sampai muntah-muntah, tidak bisa tidur semalaman karena bingung mau belanja, bingung melihat baju yang sangat banyak, bingung mau memilih yang mana karena selama ini mereka tidak bisa memilih," ungkapnya.
Berbagai ekspresi para anak yatim ini pun membuat siapapun yang melihatnya ikut terharu.
Para karyawan yang melayani anak-anak ini dalam memilih baju sesekali mencuri waktu untuk menyeka air mata yang menumpuk di pelupuk mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ketua DPP PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Menteri P2MI: WNI yang Bekerja di Kamboja Akan Dipulangkan Bertahap
-
'Logikanya dari Mana?' DPR Pertanyakan Nasib Aktivis '98 Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jejak Penembakan Pengacara di Tanah Abang, Polisi Temukan Puluhan Sajam dan Senapan Angin!
-
Bukan Dendam, Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ternyata Dipicu Bentrokan Dua Kelompok