Suara.com - Warga Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah dikejutkan dengan suara ledakan dari Pos Pengamanan Lebaran 2019 dikawasan Bundaran Kartasura, Senin (3/6/2019). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku bom bunuh diri diketahui bernama Rofik Asharudin (22). Saat ini pelaku masih dalam keadaan hidup namun mengalami sejumlah luka. Pelaku masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Semarang.
Berikut Suaria.com merangkum beberapa fakta di balik aksi bom bunuh diri jelang lebaran 2019.
1. Pelaku Terpapar ISIS , Belum Masuk Jaringan Teroris
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, pelaku Rofik Asharudin telah terpapar paham ISIS. Meski demikian, pelaku belum masuk dalam jaringan teroris manapun.
"Dari hasil pemeriksaan pelaku ini adalah suicide bomber. Yang bersangkutan secara individu terpapar paham ISIS. Dari fakta-fakta analisa, yang bersangkutan belum terafiiasi ke kelompok jaringan terorisme terstruktur. Yang bersangkutan pelaku awal pemboman," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
2. Sempat Hilang Seminggu
Sebelum melancarkan aksinya melakukan bom bunuh diri, Rofik Asharudin sempat menghilang dari rumahnya di Dukuj Kranggan, RT 001/RW 02, Wirogunan, Sukoharjo. Rumah pelaku hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pemboman.
Rofik sempat menghilang selama sepekan. Keluarga pun sempat mencari korban dan menyiarkan kabar orang hilang melalui sosial media.
Setelah sepekan, Rofik Asharudin kembali ke rumah dengan sendirinya. "Katanya habis dari rumah temannya di Semarang. Dia pulang sendiri ke rumah," kata Ketua RT 001 Joko Suwanto.
Sejak lulus dari MAN 2 Solo, Rofik Asharudin tidak melanjutkan kuliah. Ia memilih untuk membantu temannya berjualan gorengan di Solo, sejak saat itu berbagai keanehan dirasakan oleh warga saat melihat sosok Asharudin.
Baca Juga: Pasang Pelat Nomor Dinas Polisi Palsu, Apakah Sanksinya?
"Sejak berjualan gorengan di Solo dan bertemu dengan temannya di Solo, perilakunya menjadi aneh. Tidak seperti remaja pada umumnya," ungkap Joko.
3. Temuan di Rumah Pelaku
Sesaat setelah bom meledak di Pos Pengamanan Lebaran 2019 di kawasan Bundaran Kartasura, pihak kepolisian langsung melakukan penggeledahan di kediaman pelaku. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah benda mencurigakan.
"Penggeledahan berlangsung selama 15 menit. Saya ikut menyaksikan. Yang saya tahu polisi menemukan belerang, arang, kabel-kabel, baterai HP. Jumlahnya dua plastik kecil. Ada alumunium sebesar jari,” terang Kepala Desa Wirogunan, Marjono.
Dari dalam kamar pelaku, polisi tak menemukan adanya senjata apapun. Semua barang bukti berupa belerang hingga alumunium ditemukan di dalam lemari di kamar pelaku.
4. Bom Berdaya Ledak Rendah
Dalam melancarkan aksinya, Rofik Asharudin menggunakan bom pinggang. Saat meledak, bom tersebut melukai perut dan tangan kanan pelaku.
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, bom yang digunakan oleh pelaku merupakan bom dengan jenis daya ledak rendah atau low explosive.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan