Suara.com - Ustaz Rahmat Baequni, pengkhotbah yang sedang naik daun karena sering dibicarakan publik seusai menuding desain Masjid Al Safar rancangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memuat simbol Iluminati, kini kembali dicibir.
Termutakhir, beredar beragam rekaman video yang berisikan dakwah Rahmat Baequni. Salah satunya ketika dia menjabarkan asal muasal nama-nama pulau dan daerah di Indonesia.
Rekaman pemaparan Rahmat Baequni tersebut diunggah salah satunya oleh pengguna akun jejaring sosial Twitter, @narkosun, Kamis (13/5/2019).
"Jamaah twiteriyah yang budiman. Jadi begini asal muasal nama-nama pulau di Indonesia. Asyamatiro: Syumatra – Sumatra; AI Jawwu: Jawa; Barru'un - Barnau – Borneo; Makassaro - Kassaro yu kassiru; Jaziratul Muluk – Maluku; Billadul nurul islami - Papua Nugini," tulis akun @narkosun.
Dalam rekaman tersebut, Rahmat Baequni mengatakan nama Pulau Sumatera berasal dari kata Asyamatiro yang artinya mahkota. Tapi, imbuhnya, karena orang tidak bisa menyebut Syumatra sehingga menjadi Sumatera.
"Syamatir jadi Syumatra. Tapi karena orang Syumatra enggak bisa menyebut 'sya', jadi pake 'sin': Sumatra. Jadi dari kata asyamatiro, mahkota," ujar Rahmat Baequni.
Sementara nama Pulau Jawa, menurut Rahmat Baequni, itu berasal dari bahasa Arab: Al Jawwu. Artinya, kata Rahmat Baequni, tempat yang tinggi dan dingin.
"Sementara (pulau) Kalimantan, tanah daratan yang memiliki rawa. (Berasal dari kata) Barna'un jadi Barna'u, Borneo," ujar Rahmat Baequni.
Sedangkan Makassar merupakan tempat yang terpecah-pecah. Menurut Rahmat Baequni, nama itu dari kata Makassaro, Kassaro yu kassiru, hingga menjadi Makassar.
Baca Juga: Beredar, Video Ustaz Baequni Sebut Pulau Sumatra Dulu Bernama Asyamatiro
"Lalu Maluku dulu namanya Jaziratul Muluk karena di sinilah para raja-raja kerap tinggal karena indahnya kepulauan. Maka diberi nama, Jaziratul Muluk. Portugis datang, diganti menjadi Maluku," ujar Rahmat Baequni.
Papua Nugini, imbuh Rahmat Baequni, dulu namanya Billadul Nurul Islami. Karena datang Portugis dan Belanda, katanya, diganti menjadi Papua Nugini.
Rekaman Rahmat Baequni tersebut ditanggapi oleh Rais Syuriah PCINU Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir melalui akun Twitter miliknya @na_dirs.
"Ini mirip dengan Gaj Ahmada itu ya? Semuanya mau di-Islam-kan dengan cocokologi? Selama ada literatur atau bukti sejarah oke saja sebagai bahan kajian. Tapi kalau tak ada, ya begitu deh. Coba kita tanya Kang Prof @ofathurahman apa ada naskah Nusantara klasik yang mendukung pernyataan tersebut," cuit Gus Nadir.
Menanggapi 'colekan' Gus Nadir, Oman Fathurahman, Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyebut dalam manuskrip abad 13, kata Jawah bukan merujuk ke Jawa, tapi Nusantara.
"Hehe, entar saya kupas di edisi #Ngariksa berikutnya...ada pondasi ilmu yang beda yang dipakai. Kalau detail kasus nama, bisa ya bisa tidak, pengaruh Arab memang kuat, tapi setelah abad 13. Nama-nama itu sudah ada sebelum datang Arab. Dalam manuskrip abad 13, kata Jawah bukan merujuk pada Jawa, tapi Nusantara," cuit Oman Fathurahman melalui akun @ofathurahman.
Berita Terkait
-
Beredar, Video Ustaz Baequni Sebut Pulau Sumatra Dulu Bernama Asyamatiro
-
Ustaz Baequni Sebut Simbol Bisa Batalkan Salat, Ini Cuitan Menohok Tokoh NU
-
Polemik Desain Al Safar, Ustaz Baequni Sebut Simbol Bisa Batalkan Salat
-
Debat Terbuka Kontroversi Masjid Al Safar, Kang Emil Sekakmat Ustaz Baequni
-
Tinggi Air Laut di Pulau Jawa Normal, BMKG Pastikan Jalur Pantura Aman
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana