Suara.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Yogyakarta mendesak agar DPP partainy menindak tegas anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Maz Sopacua.
Sebab, Max Sopacua dinilai telah membongkar masalah internal di hadapan publik.
Pernyataan dalam bentuk surat yang dibuat oleh DPD Partai Demokrat DIY diunggah melalui akun Twitter resmi @DemokratDIY.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPD Partai Demokrat DIY Heri Sebayang dan Sekretaris Freeda Mustikasari.
"Meminta dan mendesak kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk menindak tegas sesuai dengan peraturan organisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam GMPPD dimaksud, antara lain kepada Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yahya," demikian isi pernyataan dalam surat seperti dikutip Suara.com, Jumat (14/6/2019).
Sebelumnya, Max Sopacua bersama kader senior yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) yakni Ahmad Mubarok dan Ahmad Yahya menggelar konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat pada Kamis (13/6/2019).
Dalam konferensi pers tersebut, Max Sopacua menyebut bila Partai Demokrat diambang kebusukan akibat ulah kader Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik dan Andi Arief.
Pihak DPD Partai Demokrat DIY menilai sikap Max Sopacua dan kawan-kawan tidak patut. Pasalnya, saat ini Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono masih dalam suasana berduka paska meninggalnya sang istri Ani Yudhoyono.
"Pernyataan GMPPD tidak etis dan jauh dari kepatutan, mengingat saat ini keluarga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden ke-6 sedang berduka atas meninggalnya ibu Hj. Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono," ungkapnya.
Baca Juga: Ranking Demokrat Terus Merosot, Max Sopacua: Dosa Kami Kalau Salahkan SBY
Berikut isi surat pernyataan sikap DPD Partai Demokrat DIY:
Salam Demokrat,
Mencermati jumpa pers yang dilakukan oleh Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/19) oleh sejumlah kader senior Partai Demokrat, antara lain Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Yahya, Ishak dan sejumlah tokoh senior lain yang dimuat di media cetak dan media elektronik, maka Keluarga Besar DPD Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan sikap dan pandangan sebagai berikut :
1. Pernyataan GMPPD tidak etis dan jauh dari kepatutan, mengingat saat ini keluarga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden ke-6 sedang berduka atas meninggalnya ibu Hj. Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono. Duka Keluarga Bapak SBY merupakan duka keluarga besar Partai Demokrat seluruh Indonesia. Meskipun telah wafat dan dimakamkan, di berbagai tempat masih melaksanakan doa bersama, tahlil, shalat ghaib, dan bertafakkur mengenang segala kebaikan, inspirasi, keteladanan dan karya amal dari almarhumah ibu Hj. Ani Yudhoyono.
2. Tidak patut permasalahan internal Partai Demokrat disampaikan ke publik, karena permasalahan internal dapat diselesaikan secara internal sesuai dengan peraturan organisasi Partai Demokrat.
3. Meminta dan mendesak kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk menindak tegas sesuai dengan peraturan organisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam GMPPD dimaksud, antara lain kepada Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yahya.
Demikian pernyataan sikap Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan