Suara.com - Betty Kristiani, saksi yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno merasa jiwanya terancam karena mendapatkan intimidasi setelah mengungkapkan kecurangan dalam Pemilu 2019.
Ia mengaku mendapatkan intimidasi setelah mengunggah peristiwa dugaan kecurangan dalam Pemilu 2019 di halaman kantor Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali.
"HP, WA saya serta Facebook saya dikloning orang," kata Betty saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (19/6/2019).
Terkait hal itu, Ketua MK Suhartoyo beranggapan kalau Betty sedang mengungkapkan soal urusan perasaan pribadinya.
Betty menjelaskan bentuk intimidasi tersebut ialah dimana akun Facebook dirinya digunakan oleh orang lain dengan menuliskan soal perencanaan pengeboman di KPU oleh suami dan istri. Padahal dirinya merasa kalau handphonenya dalam kondisi mati.
Selain itu, dirinya juga mendapatkan telefon dari ojek online Grab yang menanyakan posisi dirinta seolah-olah telah memesan melalui aplikasi Grab.
"Padahal saya enggak pernah merasa pesan dan di situ saya jawab seperti itu dan jawab orang yang menelpon tadi," ujarnya.
Suhartoyo kembali menanyakan terkait intimidasi yang diterima Betty secara langsung. Betty menjawab tidak ada ancaman secara langsung yang diterimanya, namun ia merasa jiwanya telah terancam meskipun hanya mendapatkan teror melalui peretasan akun sosial media.
"Tidak ada (ancaman langsung). Ya hanya seperti itu tapi saya merasa jiwa saya terancam," ujar Betty.
Baca Juga: Digas Hakim MK, Saksi Prabowo Akui Ungkap Pelanggaran Pilpres via YouTube
Suhartoyo kemudian beranggapan kalau yang diungkapkan Betty itu hanya sebatas perasaan. Ia pun berusaha meyakini kepada Betty apakah dirinya pernah menerima intimidasi secara langsung.
"Itu soal rasa, soal perasaan ya, yang lain enggak bisa mengukur," timpal Suhartoyo.
Berita Terkait
-
Digas Hakim MK, Saksi Prabowo Akui Ungkap Pelanggaran Pilpres via YouTube
-
Belum Diambil Sumpah, Hakim MK Terima Said Didu Jadi Saksi Kubu Prabowo
-
Ini Satu-satunya Alat Bukti yang Harus Diajukan Prabowo Agar Menang di MK
-
Mundur dari Saksi Tim Prabowo, BW Klaim Belum Pegang Surat Haris Azhar
-
TKN Sebut Saksi Prabowo Tak Bisa Buktikan 17,5 Juta DPT Bermasalah di MK
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030