Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade menanggapi tudingan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Moeldoko yang menyebut kubu 02 telah menyiasati narasi kekalahan karena dicurangi sebelum dan saat Pemilihan Presiden 2019 berlangsung.
Terkait tudingan itu, dia menyarankan agar Moeldoko untuk hadir sebagai saksi fakta dalam persidangan untuk membantah apa yang telah diungkapkan saksi dari kubu Prabowo - Sandiaga, Hairul Anas dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
"Kalau pak Moeldoko tidak puas debgan pernyataan Anas datang ke sidang jadi saksi kan (sekarang) TKN ini, kesempatan pak Moeldoko datang," kata Andre saat dihubungi Suara.com, Jumat (21/6/2019).
Diketahui, nama Moeldoko muncul dalam keterangan saksi fakta, Hairul Anas yang dihadirkan kubu Prabowo - Sandiaga. Anas mengungkap terkait materi pelatihan TKN untuk pemenangan Jokowi - Maruf Amin. Moeldoko sempat membantah semua keterangan yang disampaikan Anas.
Menurutnya, keterangan dari Anas sudah cukup membuktikan bahwa adanya kecurangan yang dilakukan kubu Jokowi - Maruf Amin untuk memenangkan Pilpres 2019. Andre juga mengungkit soal Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengatakan aparat tidak perlu netral.
"Yang jelas fakta yang terbuka bahwa selain pak Moeldoko, ada Ganjar yang menyatakan bahwa pernyataan seorang gubernur Jawa Tengah kenapa aparat harus netral. Pernyataan saudara Ganjar itu terindikasi berarti aparat di Jawa Tengah tidak netral sekarang," tandasnya.
Sebelumnya, Moeldoko menyebut keterangan saksi-saksi yang dihadirkan tim hukum Prabowo-Sandiaga saat sidang tidak menunjukkan ada kecurangan terstruktur, sistematis dan masif atau TSM sebagaimana yang dituduhkan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Bahkan, kata Moeldoko, tim hukum Prabowo-Sandiaga belum bisa menunjukkan fakta-fakta adanya kecurangan TSM saat persidangan. Kepala Staf Kepresidenan itu meyakini bahwa narasi kecurangan yang dituduhkan kepada pihak Jokowi-Ma'ruf sudah disiapkan sebelum Pemilu 2019.
Moeldoko pun menyebut sebuah upaya sistematis yang menggiring kepada publik atas pembentukan opini. Pembentukan opini TSM, dilakukan oleh kubu Prabowo-Sandiaga sebelum Pemilu 2019.
Baca Juga: Tim Jokowi Optimis Bungkam Argumen Kubu Prabowo Hari Ini
"Itu pembentukan opini kepada publik bahwa 01 curang itu sebelum pemilu sudah dilakukan dengan berbagai indikasi. Saya berani mengatakan, sesungguhnya menurut saya itu dari pihak sebelah juga memproduksi kebohongan yang TSM. Kan begitu. Kebohongan yang terstruktur , yang masif, akhirnya masyarakat masuk ke post truth, karena semburan yang berulang ulang itu akhirnya meyakini benar seolah olah terjadi kecurangan," kata Moeldoko.
"Jadi seperti kalimat saya apa yang saya katakan itu dibalik balik akhirnya menjadi digoreng kanan kiri, dia nggak sadar kalau saya seneng gorengan," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
Terkini
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!