Suara.com - Anggota Parlemen Republik Islam Iran meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" dalam sidang paripurna yang diglar pada hari Minggu (23/6/2019).
Yel-yel itu dipekikkan setelah ketua parlemen Iran membacakan pidato politik yang menyebut Amerika Serikat sebagai teroris sesungguhnya di dunia. Pidato itu dibacakan di tengah meningkatnya tensi politik antarkedua negara.
Sebelumnya, Iran menembak jatuh pesawat nirawak milik AS karena melanggar ruang udara negara tersebut.
Sebagai balasan, Presiden AS Donald Trump pada Jumat (21/6) mengatakan ia membatalkan serangan militer untuk membalas penembakan tersebut.
Trump mengklaim, kalau tak dibatalkan, serangan itu bisa menewaskan 150 orang Iran. Namun, ia lebih memilih menyelesaikan pertengkaran itu melalui dialog.
Selang sehari, Sabtu (22/6), Iran membalas pernyataan Trump itu dengan ultimatum bakal menanggapi secara tegas setiap ancaman terhadap kedaulatan negeri para Mullah tersebut.
"Amerika adalah teroris sesungguhnya di dunia dengan menyebarkan kekacauan di berbagai negara, memberikan senjata canggih kepada kelompok teroris, mengakibatkan ketidakamanan, dan masih mengatakan, 'Datanglah, mari berunding'," cibir Wakil Ketua Parlemen Iran Masoud Pezeshkian, pada awal sidang yang disiarkan langsung oleh radio negara.
"Matilah Amerika," demikian teriakan banyak anggota parlemen, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Teriakan itu, yang sering diulang sejak Revolusi Islam 1979—yang menggulingkan Shah Iran, dukungan AS—dilontarkan beberapa pekan setelah Trump mengatakan di dalam satu wawancara televisi AS, "Mereka (rakyat Iran) belum meneriakkan 'matilah Amerika' belakangan ini."
Baca Juga: Drone AS Ditembak Jatuh, Sejumlah Maskapai Ubah Rute Hindari Wilayah Iran
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat