Suara.com - Adu Bagong dikenal sebagai tradisi asal Jawa Barat di mana seekor babi hutan akan dipertarungkan dengan anjing pemburu.
Sudah berlangsung sejak tahun 1960, tradisi ini bisa dibilang sarat akan kesadisan yang mempertontonkan duel antara babi hutan dan anjing.
Awalnya, tradisi ini dilakukan guna memberantas hama babi hutan yang kerap merusak perkebunan warga.
Sayangnya, lambat laun adu Bagong ini menjadi lahan bisnis bagi segelintir orang.
Konon katanya, anjing yang berhasil menang duel harga jualnya akan melonjak tinggi.
Seiring berjalannya waktu, sebagian besar aktivis dunia mengecam tradisi ini.
Adu Bagong dianggap sebagai ritual kekejaman terhadap hewan dan banyak ditentang.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Garda Satwa.
Melalui akun Instagram, @gardasatwafoundation mengungkapkan keberatannya atas masih berjalannya tradisi Adu Bagong di pelosok Jawa Barat.
Baca Juga: Kota Eksotis di Jawa Barat ini Jadi Inspirasi Desainer Honda Genio
Garda Satwa juga turut menandai dan meminta tolong kepada Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat untuk menghentikan tradisi tersebut.
"Di mana letak seninya? Nilai apa yang diturunkan antar generasi dar mengadu hewan sampai harus dilestarikan? Mohon suaranya orang Jawa Barat, apa benar mengadu binatang adalah salah satu budaya dan seni di sana?? Mohon perhatiannya Pak @ridwankamil untuk menertibkan kegiatan penyiksaan seperti ini agar tidak merajalela," tulis @gardasatwafoundation dalam keterangan foto.
Meski sudah sempat ada wacana dilarang oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat, faktanya masih banyak pihak yang secara sembunyi-sembunyi menyelenggarakan kegiatan Adu Bagong ini.
Tidak sedikit warganet setuju dengan opini Garda Satwa yang menentang tradisi Adu Bagong di Jawa Barat tersebut.
Banyak yang mengatakan bahwa Adu Bagong ini dijadikan ajang perjudian oleh sebagian besar penduduk di beberapa wilayah pelosok Jawa Barat.
"Memang masih ada terutama di Bandung. Adu ayam, adu domba juga ada. Kadang kesel sama mereka yang suka adu-adu binatang demi uang," ungkap salah seorang warganet.
Berita Terkait
-
Bolehkah Anjing Makan Apel dan Pisang? Ini Daftar Buah yang Aman dan yang Harus Dihindari
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Bukan Cuma Kebetulan: Sains Buktikan Anjing dan Kucing Bisa 'Membaca' Perasaanmu
-
10 Kampus Terbaik di Jawa Barat Versi QS World University Rankings Asia 2026
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum