Suara.com - Sejak awal pekan ini, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengantisipasi kemunculan titik-titik panas yang terdeteksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur mengatakan hingga saat ini Satgas Karhutla masih terus siaga di wilayah rawan, terutama di wilayah pesisir Riau.
"Setiap ada informasi hotspot (titik panas) kita tindak lanjuti dengan ground check," kata Jim seperti dilansir Antara di Pekanbaru, Selasa (25/6/2019).
Bahkan di awal pekan ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi kemunculan titik-titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten di Provinsi Riau. Bahkan, titik panas tetap bertahan pada Selasa (25/6/2019) pagi.
Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno mengatakan seluruh titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua memiliki tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
"Dua titik panas terpantau di Bengkalis dan masing-masing satu titik menyebar di Siak, Rokan Hilir dan Pelalawan," katanya.
Seperti di Bengkalis, terdeteksi dua titik panas dengan tingkat kepercayaan 50-60 persen di Kecamatan Mandau dan Rupat. Sementara di Pelalawan, titik panas terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, kemudian di Rokan Hilir terdeteksi di Bagan Sinembah dan satu titik di Siak terdeteksi di Kecamatan Siak Sri Indrapura.
Ia menjelaskan dari lima titik panas tersebut, satu di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Satu titik api yang berdasarkan pencitraan satelit berada pada level kepercayaan 100 persen berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir.
Untuk mengantisipasi kebakaran hutan, Satgas Karhutla menyiagakan lima helikopter serta satu unit pesawat modifikasi cuaca yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga: Hari Keempat Puasa, Sumatera Selatan Darurat Kebakaran Hutan
Helikopter yang disiagakan berjenis Kamov KA-32, Mi8-MTV RA-22700, Mi8-MTV RA- 22582, dan Sikorsky S61 N5193Y. Empat heli dari BNPB itu dipergunakan untuk operasi pengeboman air yang mampu menyiram 4 ton air.
Sementara itu, Provinsi Riau sendiri telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan lebih dari 3.000 hektare lahan di provinsi Riau terbakar selama 2019 ini.
Kebakaran terluas terjadi di wilayah pesisir, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak. Selain itu, kebakaran juga melanda Kota Pekanbaru, Pelalawan, Rokan Hulu, Kampar, Inhil, Inhu dan Kuansing. (Antara)
Berita Terkait
-
Hari Keempat Puasa, Sumatera Selatan Darurat Kebakaran Hutan
-
Kebakaran Hutan di Sudan Selatan Musnahkan 4 Desa, 33 Orang Tewas
-
Pengendalian Kebakaran Hutan, ASEAN Kunjungi Intelligence Center KLHK
-
KLHK dan Masyarakat Berupaya Kendalikan Karhutla di Wilayah Rawan
-
Kebakaran Hutan Riau, BPPT Kekurangan Pesawat untuk Hujan Buatan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO