Suara.com - Kecelakaan kerja yang dialami anggota PPSU Selha Purba, yang sempat viral karena kecantikannya, membuat ia masih tergolek lemas di ruang ICU, RSUD Koja, Jakarta Utara.
Bahkan, Sellha harus menjalani operasi di kepala akibat mengalami pendarahan otak.
Seperti diketahui, Sellha ditabrak sepeda motor yang dikendarai Anang Dwi Prasetyo yang melaju berlawanan arah di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara sekitar pukul 05.30 WIB.
Kondisi ini membuat Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau prihatin. Ia pun menjenguk Sellha di RSUD Koja pada, Rabu (26/6/2019).
Menurut Syamsuddin, pengendara motor yang melawan arus memang cukup banyak. Terlebih pada waktu lengang seperti yang menimpa pada Sellha.
"Sebenarnya kalau dibilang kurang banyak juga sih (yang lawan arah). Tapi kan ini masih subuh, jam 5.30 WIB. Jadi ya masih banyak yang lewat seperti itu (lawan arah). Mungkin kalau jalannya masih seperti biasa sih orang nggak berani lawan arah," kata Syamsuddin.
Syamsuddin pun mengimbau jajarannya, mulai anggota PPSU, lurah, dan camat se-Jakarta Utara, agar lebih berhati-hati dalam bekerja.
"Nah imbauan saya kepada camat dan lurah supaya terus-menerus bahwa kalau kerja itu harus hati-hati seperti itu," tandasnya.
Sementara itu, Nur Hasan selaku dokter operasi syaraf di RSUD Koja mengatakan, Sellha harus menjalani operasi akibat pendarahan pada otak. Operasi sudah selesai dan berjalan lancar pada Rabu sore.
Baca Juga: Pacar Siap Temui Orangtua untuk Ajak Nikah PPSU Cantik Setelah Sembuh
"Jadi pendarahannya itu ada di kepala, di otak, di atas otak sisi kanan. Harapannya tidak terjadi pendarahan ulang," kata Hasan di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu (27/6/2019).
Berdasar luka yang ditimbulkan, Hasan menduga Sellha ditabrak motor yang melaju kencang. Cedera otak yang dialami anggota PPSU cantik Sellha Purba termasuk kategori cedera berat.
"Cedera Berat karena di luar lapisan otak dan atas otak sendiri. Dugaannya (ditabrak kencang) seperti itu kalau melihat kecelakaannya," ungkap Hasan.
Berita Terkait
-
Indonesia Darurat K3: Bagaimana Selamatkan Nyawa Pekerja di Area Berisiko Tinggi?
-
Kronologi Karyawan PT Chang Shin Karawang Meninggal Dunia Pasca Kecelakaan, Diduga Malpraktik
-
Ini Cara Nawakara Tingkatkan Keamanan di Tempat Kerja
-
Jamin Keselamatan Pekerja, PP Presisi Catatkan Nol Kecelakaan Kerja
-
WNI Muhammad Rizharul Fakih Meninggal Terjepit Logam 2 Ton di Jepang
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara