Suara.com - Eks Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno menjadi buah bibir warganet, karena tak memberikan ucapan selamat kepada Capres Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin yang sudah ditetapkan KPU sebagai presiden dan wapres terpilih.
Sandiaga dicibir karena menyebut memberikan ucapan selamat seperti itu adalah wujud budaya kebarat-baratan.
Namun, Sandiaga memberikan pledoi, bahwa ucapan selamat dari dirinya untuk Jokowi – Maruf Amin itu masih menunggu momen yang pas.
Apalagi, kata Sandiaga, belum pernah ada peserta pilpres yang memberikan ucapan selamat kepada pemenang sebelum diresmikan KPU.
"It's about timing (ini soal waktu) dan enggak usahlah terlalu memodel demokrasi kita kayak demokrasi di barat sana, di Amerika sana, yang sejak awal langsung bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang klise dan ya tidak sesuai mungkin dengan apa yang menjadi hati nurani," kata Sandiaga saat ditemui di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Jalan Epicentrum Selatan, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
"Saya sampaikan, budaya-budaya we concede defeat and we offer congratulations (kami mengakui kekalahan dan kami mengucapkan selamat) itu hanya ada di pilpres-pilpres di demokrasi barat ya di Amerika terutama," sambungnya.
Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan alasan mengapa tidak mengucapkan selamat kepada Jokowi dan Maruf Amin seusai Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh gugatan dirinya dan Prabowo.
"Jadi kita tentunya selalu memberikan ucapan-ucapan yang baik dan sesuai konteks. Kalau konteksnya itu kemarin pas tanggapan setelah MK kan sesuai, tapi kan kalau setelah KPU kita sudah sampaikan," tuturnya.
Baca Juga: Kisruh Ucapan Selamat Budaya Barat, Sandiaga Sindir Sikap Megawati ke SBY
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka