Suara.com - Politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto mengatakan, jika Joko Widodo (Jokowi) kembali terpilih sebagai presiden, utang negara bisa bertambah Rp 10 triliun.
Hal tersebut diungkapkan mantan istri Prabowo Subianto itu saat menghadiri sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Kamis (27/6/2019) lalu.
Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (Econact) Ronny P Sasmita mengatakan, komentar tersebut hanya tanggapan politis saja. Karena Titiek Soeharto tidak menjelaskan asal jumlah angka tersebut.
"Jadi saya kira, angka Ibu Titiek yang bilang Rp 10 triliun itu bukan angka ekonomi fiskal, tapi angka politis dari pihak yang bukan pemerintah," ujar Ronny saat dihubungi Suara.com, Senin (1/7/2019).
Ronny menuturkan jumlah angka tersebut tidak rasional secara ekonomi. Menurutnya jika angka tersebut benar adanya, perlu ada penjelasan proses hingga Rp 10 triliun tersebut.
Kemudian, masalah pertumbuhan utang harus disandingkan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan pertumbuhan penerimaan pajak.
"Jadi tidak bisa dinilai angkanya saja, nanti justru malah bisa misleading atau menyesatkan publik," tambahnya.
Sebelumnya, Titiek Soeharto menyebut, saat ini Indonesia memiliki utang sebesar Rp 5 triliun dan akan bertambah menjadi Rp 10 triliun jika Jokowi kembali menjabat.
"Sekarang Indonesia dari 5 tahun saja utangnya sudah Rp 5 triliun, kalau mau sepuluh tahun menjabat bisa Rp 10 triliun. Terus kalau gitu yang bayar nanti siapa," tandasnya.
Baca Juga: Prabowo di Austria? Titiek Soeharto: Enggak Laporan ke Saya Pergi ke Mana
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025