Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pembentukan sebuah kabinet pemerintahan itu harus melewati perjalanan yang panjang. Menurutnya, tidak bisa kabinet pemerintahan kemudian dibentuk asal-asalan kemudian meninggalkan asas ketidakadilan.
JK mengatakan bahwa untuk kepala negara terpilih akan membuat pola dari kabinet itu. Berapa partai politik yang akan memperoleh kursi dan juga berapa kursi yang akan diberikan kepada orang-orang profesional. Khusus untuk partai politik juga ditentukan sesuai dengan jumlah suara yang diperoleh di DPR agar mencapai keadilan.
"Tentu jangan yang kursinya sedikit mendapatkan lebih banyak kursi dibanding yang banyak kursinya itu nanti kacau yang di dalam itu," kata JK saat memberikan kuliah umum kepada peserta pelatihan Lemhanas di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/7/2019).
Setelah itu, kepala negara akan membawa semua unsur nusantara untuk dapat duduk bersama di kabinet mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal itu perlu dilakukan agar bisa membangun keharmonisan di dalam suatu kabinet.
Tidak hanya asal daerah, tetapi suku, gender, bahkan agama juga diperhatikan betul kepala negara dalam memilih calon menterinya. Itulah yang dilakukan kepala negara agar menciptakan sebuah harmoni di dalam kabinet pemerintahan.
"Jadi, tidak saja asal partai, ndak. Harus ada harmonisasi baik dari harmonisasi antar wilayah dan suku, agama, politik, harmonisasi dalam tingkat kemampuan, profesionalisme," tandasnya.
Berita Terkait
-
JK Akui Dibisiki Kapolri Tito soal Investigasi TGPF Kasus Novel
-
JK: Capim KPK Tidak Harus dari Unsur Polisi Atau Jaksa
-
DPRA Mau Legalkan Poligami, JK: Jika Suami Tak Dibolehkan Istri, Kan Sulit
-
JK Beberkan Obrolan 4 Mata dengan Prabowo, Apa yang Mereka Bahas?
-
PP Muhammadiyah Minta JK Jadi Mediator Pertemuan Jokowi-Prabowo
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?