Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap Calon Pimpinan (Capim) KPK tidak wajib diambil dari unsur kepolisian atau kejaksaan. Hal itu disampaikan JK menyusul rencana tim Pansel mengumumkan nama-nama yang lolos seleksi administrasi pada Kamis (11/7/2019), besok
"Tidak ada kata wajib harus ada polisi, jaksa. Siapa yang lulus seleksi saja," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Diketahui, sebanyak 384 orang mendaftar untuk menjadi capim KPK. Latar belakang 384 orang pendaftar itu juga beragam mulai dari kepolisian, kejaksaan, komisioner KPK, dosen hingga advokat.
JK mengatakan bahwa tidak ada aturan wajib kalau capim KPK harus diisi oleh orang-orang dari unsur polisi maupun jaksa. Menurutnya, orang-orang yang terpilih menjadi capim KPK itu ialah orang-orang yang telah terseleksi sesuai dengan kemampuan, syarat administratif dan memiliki keberanian tinggi.
Apabila ada jaksa atau polisi yang terpilih, artinya mereka telah memenuhi syarat bukan dilihat berdasarkan latar belakang pekerjaan.
"Bukan dari mananya, tapi dari memenuhi enggak syaratnya, kemampuannya, background tak ada tercela dan juga kemudian keberanian. Itu dulu syaratnya. Background polisi, jaksa, boleh saja, tapi tidak wajib," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tiga Komisioner Kembali Mendaftarkan Diri Sebagai Capim KPK Jilid V
-
Staf Ahli Kapolri, Irjen Ike Edwin Daftar Capim KPK Jilid V
-
Dua Komisioner KPK Daftar Capim KPK Jilid V, Namanya Masih Dirahasiakan
-
Tim Pansel: Baru Lima Anggota Polri Daftar Capim KPK
-
Capim KPK Sepi Peminat, Politisi Demokrat Bikin Cuitan Menohok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor