Suara.com - Mayoritas warga di kompleks Daan Mogot Baru ramai-ramai menolak keberadaan imigran pencari suaka yang kini ditempatkan di eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.
Penolakan tersebut disampaikan langsung melalui spanduk yang dipasang di sejumlah titik di area kompleks.
Jantoni selaku Ketua RT 005 RW 17 Kompleks Daan Mogot Baru mengatakan, mayoritas warga bahkan tidak tahu jika eks gedung Kodim yang berada di dalam kompleks tersebut bakal dijadikan tempat pengungsian bagi imigran pencari suaka.
Menurut dia, awalnya, warga mengira gedung tersebut bakal digunakan oleh pihak Kodim. Hal itu karena pada sehari sebelum kedatangan imigran, anggota PPSU terlihat sedang berbebah di gedung tersebut.
"Pada hari pertama kali terjadi hari Rabu (10/7) sore tiba-tiba datang dari petugas pemerintah seperti PPSU, Satpol PP, petugas kelurahan, petugas kecamatan. Instansi pemerintah jam 3 sore dikerjain, satu hari selesai," kata Jantoni di Kompleks Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (14/7/2019).
"Masyarakat pertama gak tau dikira Kodim Grogol pindah ke sini. Masyarakat sudah seneng. Tapi ternyata malam hari baru tahu kalau itu buat pengungsi, besoknya baru pengungsi masuk ke situ," katanya.
Mengetahui eks gedung Kodim bakal dijadikan tempat mengungsi para imigran, Jantoni beserta warga kemudian menanyakan perihal siapa yang memberi instruksi. Namun pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab detail oleh para petugas yang tengah berbenah di lokasi.
Karena itu pula, Jantoni mengatakan, bahwa ia dan warga merasa tidak tahu menahu dan tidak diajak koordinasi sebelumnya ihwal penempatan imigran di eks gedung Kodim. Ia merasa bahwa pemindahan imigran dari Kebon Sirih ke Kalideres dilakukan tidak transparan.
"Saya pribadi iya. Karena masyarakat gak tahu," kata Jantoni.
Baca Juga: Alasan Warga Tolak Keberadaan Imigran di Gedung Eks Kodim Daan Mogot
Sebelumnya, Jantoni mengatakan bahwa pemasangan spanduk penolakan merupakan inisitatif dari warga yang mayoritas menolak keberadaan imigran pengungsi.
Jantoni berujar, warga menolak keberadaan imigran lantaran dinilai dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan di lingkungannya. Apalagi, kata Jantoni, penempatan imigran ke gedung eks Kodim tanpa sepengetahuan ia dan warga lainnya.
Ia menambahkan, gedung eks Kodim yang bersebelahan dengan sekolah Dian Harapan juga menjadi salah satu alasan warga menolak imigran. Pasalnya, kata Jantoni, keberadaan imigran yang kerap keluar hingga ke jalan dapat mengganggu aktivitas warga maupun sekolah.
"Pasti ganggu, masalahnya waktu hari pertama sudah ada warga yang naik mobil diketuk-ketuk. Katanya cuma di dalem tapi pada keluar. Malah ada yang duduk dan tidur di emperan ruko. Saya bisa ngomong karena kontrol dan lihat sendiri," ujar Jantoni.
Berita Terkait
-
Alasan Warga Tolak Keberadaan Imigran di Gedung Eks Kodim Daan Mogot
-
Dipindah ke Gedung Eks Kodim, Imigran Merasa Lebih Nyaman, Tapi...
-
Kemenlu Minta UNHCR Tanggung Jawab Soal Imigran Pencari Suaka
-
Jumlah Imigran Terus Bertambah, Dinas Sosial DKI: Sudah Lebih 1.100 Orang
-
Pencari Suaka di Kebon Sirih, DMI: Sudah Ditangani Imigrasi dan Kemensos
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua