Suara.com - Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat terkait pernyataan Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) yang menyebut Indonesia sebagai negara tujuan para pelaku penipuan bermodus industri hiburan.
Asep menyebut jika kabar tersebut benar terjadi maka pihaknya akan segera menangani. Namun, kekinian untuk memastikan hal tersebut Polri akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kedubes Amerika Serikat.
"Kita akan melaksanakan kordinasi dengan Kedutaan Amerika yang berada di Indonesia. Kalau gejala itu terjadi kita harus segera menangani. Jadi sabar dulu, kita harus kordinasi tentunya berita ini harus konfirmasi kepada intitusi yang berwenang," kata Asep di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).
Berkenaan dengan itu, Asep sendiri mengungkapkan kekinian pihaknya belum menerima laporan terkait kasus tersebut.
"Terkait dengan laporan itu, sampai dengan hari ini kami belom dapat," ungkapnya.
Sebelumnya, Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) dalam laman resminya menyebut Indonesia sebagai negara tujuan para pelaku penipuan bermodus industri dunia hiburan. FBI meyakini praktik penipuan tersebut telah berlangsung sejak tahun 2013 silam.
Dalam menjalankan praktik penipuan tersebut, oknum pelaku menggunakan modus dengan mengaku sebagai produser eksekutif industri hiburan Hollywood.
Oknum tersebut lantas menelepon, mengirimkan pesan singkat, atau mengirim email kepada korban yang berisikan tawaran pekerjaan di Indonesia.
Untuk mempercayai korban, para oknum mencatut nama-nama pesohor profesional Hollywood seperti Presiden Lucasfilm, Kathleen Kennedy; Produser Marvel, Victoria Alonso; Mantan Direktur Sony Pictures, Amy Pascal; pengusaha sekaligus produser film, Wendi Deng Murdoch; hingga casting director, Sarah Finn.
Baca Juga: Diduga Sebagai Senjata Rusia, FBI Diminta Selidiki Aplikasi FaceApp
Sebagian besar korban yang menjadi sasaran oknum penipuan tersebut yakni fotografer, penulis, pemeran pengganti, perwakilan keamanan, dan lain-lain.
Akhirnya, korban yang percaya pun terbang ke Indonesia dengan menggunakan biaya pribadi terlebih dahulu. Para korban diiming-imingi oleh oknum penipuan tersebut bahwa akan mengganti biaya perjalan mereka.
Namun, setibanya di Indonesia, mereka dijemput oleh salah seorang supir yang mengaku dari pihak manajemen, dan justru meminta sejumlah uang dalam bentuk dollar kepada korban dengan jumlah yang besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!