Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar acara pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh dan lembaga. Acara yang digelar di INews Tower Kebon Sirih Jakarta Pusat tersebut bertajuk Anugerah KPAI 2019.
Kementerian atau lembaga yang menerima penghargaan dianggap sebagai lembaga yang ramah anak. Sementara untuk para tokoh dianggap sebagai tokoh yang inspiratif pada anak.
Untuk diketahui, KPAI memberikan penghargaan dalam 10 kategori untuk lembaga atau kementerian dan tokoh.
Ketua KPAI Susanto mengatakan penghargaan ini bertujuan untuk mendorong kualitas anak Indonesia menjadi lebih baik lagi. Selain itu ia juga berharap Indonesia nantinya menjadi ramah anak.
"Mudah-mudahan anugerah KPAI memberikan inspirasi sekaligus menjadi pemacu dan pemicu kemajuan kualitas anak Indonesia menjadi lebih baik," ujar Susanto saat membuka acara, Jumat (19/7/2019).
Pada acara ini, KPAI juga memberikan penghargaan khusus kepada Presiden kelima dan keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.
KPAI menganggap Megawati berjasa bagi perlindungan anak karena KPAI terlahir pada masa pemerintahannya. Megawati mendirikan KPAI Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 77 tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Selain itu SBY dianggap berjasa karena pada masa pemerintahannya muncul sejumlah kebijakan yang dianggap ramah anak. Kedua eks Presiden itu dianggap memiliki kebijakan yang berpengaruh bagi perlindungan anak di Indonesia.
"Apa yang telah dicetuskan oleh Presiden ke-5 dan ke-6 memiliki dampak luar biasa bagi ikhtiar perwujudan dan pemajuan penyelenggaraan perlindungan anak di indonesia," kata Susanto.
Baca Juga: Jumat Malam SBY dan Megawati Bakal Bertemu, Terima Penghargaan dari KPAI
Pada acara ini, Megawati hadir bersama sejumlah tokoh lainnya. Diantaranya Ketua Dewan Pers sekaligus eks Mendikbud, Muhammad Nuh dan Meutya Hafid yang juga menjadi juri eksternal penentu peraih penghargaan.
Sementara SBY diberitahukan berhalangan hadir dan diwakilkan oleh anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Berikut kategori yang diberikan penghargaan oleh KPAI:
1. Kementerian dan lembaga negara ramah anak
2. Pemerintah daerah provinsi ramah anak
3. Pemerintah kabupaten kota ramah anak
4. Lembaga pembinaan khusus anak atau LPK
5. Layanan kesehatan kemudian
6. Lembaga layanan peduli anak
7. Media perlindungan peduli anak
8. Tokoh inspiratif peduli anak
9. Tokoh anak inspiratif dan
10. Lifetime achievment perlindungan anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional