Suara.com - Nama Kepala Badan Intelijen Negara(BIN) Budi Gunawan disebut menjadi inisiator di balik pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan dua tokoh lawan poltiknya, yakni Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. Banyak pro dan kontra terkait keterlibatan BG dalam dua pertemuan tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Nyarwi Ahmad mengatakan Budi Gunawan memang memiliki hubungan yang erat dengan ketiga tokoh politik nasional tersebut.
"BG sepertinya punya peran cukup krusial juga terkait dua hal berikut, Ia dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Bu Mega dan Prabowo. Selain penampilannya yang cukup santun ke banyak tokoh nasional, termasuk ke Bu Mega dan Prabowo, ia juga menduduki jabatan sebagai Kepala BIN," kata Nyarwi saat dihubungi Suara.com, Kamis (25/7/2019).
Meski demikian, Nyarwi mempertanyakan status BG dalam dua momen pertemuan tersebut, jika masih menyandang status sebagai Kepala BIN maka hal itu menjadi tidak lumrah.
"Sebenarnya tidak lumrah kalau kepala intelijen menjadi aktor utama yang menggerakkan arah komunikasi politik antara kedua tokoh tersebut maupun koalisi, ada enggak peran-peran tersebut tertuang dalam peraturan yang mengatur tugas pokok dan fungsi BIN dan wewenang Kepala BIN," ucapnya.
Meski begitu menurut Nyarwi ketidaklumrahan itu bisa tertutupi dengan tujuan negara
Diketahui pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi pada Sabtu (23/6/2019) di MRT dan FX Senayan serta pertemuan dengan Megawati di Teuku Umar, Rabu (24/7/2019) diinisiatori oleh Budi Gunawan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono sampai memuji dan menyarankan BG menjadi politisi.
Baca Juga: Analis: Yusril, Mahfud dan Erick Thohir Berpotensi Jadi Menteri Jokowi
Berita Terkait
-
Meme Habib Rizieq Minta Diajak Makan Nasi Goreng Megawati, Ferdinand: Kejam
-
Analis: Prabowo - Megawati Semakin Dekat, Gerindra Bisa Gabung Koalisi
-
Demokrat Sindir Pertemuan Prabowo - Mega: Kami Tak Ada Urusan Bagi-bagi
-
Gerindra: Ada yang Blingsatan Prabowo-Megawati Bertemu, Ring 1 Menyerang
-
Apa yang Dimaksud Amien Rais sebagai Rekonsiliasi Etok-etok?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta