Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan alasan penunjukan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai tim teknis untuk mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan.
Dedi mengatakan alasan eks Kapolda Metro Jaya itu ditunjuk sebagai ketua tim teknis karena menjabat Kabareskrim yang memiliki kompetensi untuk mengungkap fakta.
"Yang jelas (karena) Kabareskrim, Kabareskrim sebagai pembina fungsi teknis dari segi kompetensi yang bisa memimpin orang-orangnya teknis yang terpilih, dan beliau memiliki kompeten dari segi pengalaman, dari segi pengetahuan dari sisi keahlian, dianggap ahli di bidang Reserse," kata Dedi saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).
Diketahui, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian rampung bekerja tanggal 7 Juli 2019 lalu, bola panas kasus tersebut kini berada di tim teknis kasus Novel.
Tim teknis dibentuk Jenderal Tito untuk menindaklanjuti temuan-temuan TGPF dengan masa kerja selama 6 bulan.
Namun, Presiden Joko Widodo hanya memberikan waktu selama tiga bulan bagi Komjen Idham Azis untuk menindaklanjuti temuan TGPF.
Saat ini, Komjen Idham Azis sedang mempelajari hasil investigasi TGPF kasus Novel Baswedan.
"Pak Kabareskrim sudah memilih dan memilah, personel-personel mana saja yang dilibatkan dalam tim tersebut. Sambil terus mempelajari hasil Tim Gabungan (TPF) dan rekomendasinya, sama mengambil berkas yang sudah ditandatangani pertama kali di Polda Metro," terang Dedi.
Rencananya, pengumuman formasi tim teknis akan dilakukan beberapa minggu ke depan. Tim akan mulai bekerja secara efektif pada Agustus 2019.
Baca Juga: Pekan Depan Mabes Polri Umumkan Tim Teknis Kasus Novel
Berita Terkait
-
Pekan Depan Mabes Polri Umumkan Tim Teknis Kasus Novel
-
Diberi Waktu 3 Bulan, Tim Teknis Kasus Novel Mulai Bekerja Awal Agustus
-
Jokowi Minta 3 Bulan Kasus Novel Tuntas, Amien Rais: Dalangnya Ada di Dalam
-
Jokowi Ngeluh Ditanya Kasus Novel, Ustaz Tengku Zul Minta Kapolri Dicopot
-
Pengacara Novel Baswedan: Jokowi Buang-buang Waktu
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK