Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memecat Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait dengan kinerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.
Hal itu dimintakan Tengku karena mendengar Jokowi yang sempat mengeluh karena disodori pertanyaan soal penyelesaian kasus penyiraman air keras tersebut.
Tengku Zul menyampaikan bahwa apabila Kapolri tidak mampu mengungkap siapa pelaku di balik penyiraman air keras Novel Baswedan, sejatinya Jokowi mesti menurunkan Tito dari jabatannya.
"Kalau dia tidak mampu mengungkap tukar dong Kapolrinya... Gitu saja kok repot...," kata Tengku Zul pada akun Twitternya @ustadtengkuzul pada Sabtu (20/7/2019).
Kemudian Tengku Zul juga mengatakan kalau kinerja daripada TGPF sudah berjalan hingga menemukan motif penyiraman air keras namun pelakunya belum juga tertangkap. Justru menurut Tengku Zul hal tersebut yang mesti dijelaskan kepada publik agar tidak ada kesalahpahaman.
"Apalagi pelakunya belum diketahui tapi motifnya sudah. Terus yang diwawancarai siapa sehingga kesimpulan sudah didapat? Ini kan mesti dijelaskan pada publik biar paham," tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku tak mau berlama-lama menunggu penyelidikan aparat kepolisian yang sudah menerima hasil investigasi TGPF yang dikerjakan selama enam bulan tersebut.
Maka, Jokowi pun hanya memberikan kesempatan kepada Kapolri Tito agar tim teknis bisa menyelidiki fakta-fakta yang ditemukan TGPF terkait teror air keras yang menimpa Novel. Bahkan, Jokowi hanya memberikan waktu selama 3 bulan kepada Tito untuk bisa menuntaskan kasus tersebut.
"Saya beri waktu tiga bulan. Saya lihat nanti setelah tiga bulan, hasilnya kayak apa. Jangan sedikit-sedikit larinya ke saya, tugas Kapolri apa nanti," kata Jokowi.
Baca Juga: Pengacara Novel Baswedan: Jokowi Buang-buang Waktu
Berita Terkait
-
Kapolri Sudah Diberi PR, Istana Tak Mau Jokowi Dibebani Kasus Novel
-
3 Bulan Kasus Novel Harus Tuntas, Polri Yakin Sanggupi Maunya Jokowi
-
Soal Penyelesaian Kasus Novel, Jokowi: Jangan Sedikit-sedikit Lari ke Saya
-
Tak Bisa Ditawar, Jokowi Kasih Waktu Kapolri 3 Bulan Selesaikan Kasus Novel
-
KPK Bantah Novel Gunakan Wewenang Berlebihan, Polri: Itu Analisis TPF
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara