Suara.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyebut penanganan kasus teror air keras yang menimpa penyidik Senior KPK, Novel Baswedan akan terus ditindak lanjuti setelah dibahas dalam Kongres di Amerika Serikat pada Kamis (25/8/2019) lalu.
"Proses di kongres (AS) Kamis kemarin merupakan langkah awal dari advokasi international di Kongres. Prosesnya terus berjalan setelah dengar pendapat umum di Kongres kemarin," kata Usman kepada Suara.com, Senin (29/7/2019).
Menurut Usman, Amnesty International Indonesia tengah menyoroti siapa saja anggota-anggota kongres di negeri paman sam yang dianggap memiliki perhatian khusus dalam kasus Novel.
"Salah satu yang sedang dilakukan sekarang adalah mencoba membuat pemetaan anggota- anggota kongres siapa saja yang berpotensi memiliki perhatian terhadap kasus Novel," ujar Usman.
Dia pun berharap hasil pembahasan kasus Novel di kongres AS bisa melayangkan surat kepada pemerintah Indoenesia agar bisa mendorong penuntasan kasus tersebut.
"Harapannya agar setidaknya mereka bisa mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan agar segera menyelesaikan kasus Novel," kata Usman.
Sebelumnya, Staf Komunikasi dan Media Amnesty International Indonesia, Haeril Halim mengatakan, kasus penyerangan terhadap Novel menjadi salah satu topik pembahasan di Kongres AS.
Forum tersebut bertajuk "Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook” di Subcommittee on Asia, the Pacific, and Nonproliferation House Foreign Affairs Committee".
Selain kasus Novel, kata Haeril, kasus-kasus pelanggaran HAM lain juga turut dibahas dalam kongres tersebut.
Baca Juga: Ketua Pansel Sebut Kasus Novel Baswedan Ditanya ke TGPF, Bukan ke Capim KPK
Berita Terkait
-
Koalisi Antikorupsi Minta Pansel KPK Buat Soal Studi Kasus Novel Baswedan
-
Tiga Alasan Amnesty International Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres AS
-
Kasus Novel Dibawa ke Kongres AS, Polri Makin Termotivasi
-
Tim Teknis Kasus Novel Baswedan Bakal Dalami 6 Kasus High Profile
-
Hari Ini, Teror Air Keras Novel Baswedan Dibahas di Kongres AS
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf