Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan proses pemeriksaan terhadap kasus mati listrik massal di Jabodetabek beberapa waktu sedang ditangani Polda Jawa Tengah. Setidaknya 4 saksi sedang diperiksa saat ini.
Empat orang saksi dari petugas PLN yang telah diperiksa oleh polisi itu untuk mengetahui penyebab pasti padamnya listrik yang sampai beberapa hari lalu.
"Sudah ada sementara empat orang saksi atau petugas, ini belum diminta keterangan secara projustisia ya baru interview dan wawancara, untuk mengetahui penyebab utama terjadinya black out," kata Dedi saat ditemui di Bareskrim Polri, Selasa (6/8/2019).
Dedi menjelaskan, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda Jateng terhadap keempat saksi tersebut, dugaan sementara adalah gangguan yang disebabka oleh pohon sengon.
"TKP nya brada di tower transmisi 434 dan 435, sudah dipolice line oleh petugas, di desa Malon kecamatan Gunung Jati, (Ungaran) itu didapati memang ada bebrapa pohon yang ditebang yang langsung berada di bawah jaringan tegangan super tinggi," kata Dedi.
"Kemudian dikroscek dari petugas mereka menyebutkan salah satu faktor penyebabnya adalah pohon ini, karena ada batas maksimal pohon itu kalau langsung dibawah tegangan super tinggi itu 8,5 meter. Kalau misalnya di atas 8,5 meter akan terjadi flash atau lompatan listrik bisa mengganggu jalur transmisi tersebut," lanjutnya.
Namun, tim dari kepolisian maupun dari PLN masih akan melakukan investigasi lebih dalam untuk mengetahui penyebab utama terjadinya mati listrik massal tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu