Suara.com - Masyarakat yang terkena dampak mati listrik massal selama berjam-jam diminta tidak hanya menerima kompensasi dari PLN. Karena itu sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membuka posko pengaduan.
Sejumlah LSM yang terlibat adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Posko tersebut dibuka karena banyaknya kerugian masyarakat secara materi maupun imateril akibat mati listrik di Jakarta dan sebagian Jawa selama berjam-jam.
"Secara bersama membuka posko itu untuk melakukan suatu gugatan, baik itu pribadi atau berkelompok dari konsumen tersebut," ujar Pengurus harian YLKI, Sularsih, di Gedung LBH Jakarta, Senin (5/8/2019).
Sularsih berharap melalui posko tersebut, masyarakat bisa menuntut kerugiannya yang disebabkan kejadian mati lampu massal itu. Ia juga menyesalkan PLN selaku pihak yang bertanggungjawab belum kunjung membuka posko pengaduan.
"Jadi kita membuka posko, membuka kanal yang mana dari PLN dalam hal ini dari pelayanan publik belum membuka kanal itu, kita yang akan membantu masyarakat memfasilitasi itu," jelasnya.
Posko pengaduan itu akan dibuka mulai hari ini, Selasa (6/8/2019). Lokasi poskonya berada di gedung LBH dan YLKI. Dua lokasi itu dipilih agar masyarkaat mempunyai opsi untuk mengadu.
"Artinya konsumen bisa memilih kemana tempat yang paling terdekat dari mereka," katanya.
Berita Terkait
-
Mati Listrik Massal, Tsamara: Bagaimana di Indonesia Timur?
-
Mati Listrik Massal, DPR Panggil Direksi PLN Hari Ini
-
Balas Fadli Zon Soal Listrik, PKPI: Makin Jauh Kursi Kabinet untuk Prabowo
-
Puluhan Koi Mati karena Listrik Padam, JJ Rizal: Direksi PLN Harus Mundur
-
Tanggapi Pemadaman Listrik, Adipati Dolken Tiru Imbauan Anies Baswedan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan