Suara.com - Pegiat media sosial Abu Janda menanggapi kampanye selasa berkebaya yang disebut sebagai gerakan pemurtadan terselubung oleh kelompok intoleran.
Lewat jejaring sosial pribadinya @permadiaktivis, ia menegaskan bila anggapan tersebut salah besar karena kebaya tidak ada kaitannya dengan agama.
Abu Janda memberikan respons terkait info grafis yaang dibagikan oleh akun Instagram @Jafarsalih beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan itu tertulis bila kebijakan selasa berkebaya identik dengan gerakan pemurtadan karena para wanita dibiarkan membuka aurat.
"Selasa berkebaya. Awas murtad! Kampanye selasa berkebaya adalah gerakan permurtadan terselubung. Karena di samping sebagai kampanye menampakkan aurat muslimah, ia juga menghembuskan kebencian terhadap busana Islam yang sesuai syariat," bunyi tulisan tersebut.
Menanggapi hal itu, Abu Janda kemudian mengunggah foto tiga wanita berkebaya yang tengah berada di MRT. Baginya apa yang dilakukan para wanita itu merupakan sebuah wujud perlawanan dari intoleransi.
"Yang dilakukan mereka ini patut dijadikan contoh oleh perempuan Indonesia, Melawan penistaan terhadap kebaya yang dilakukan oleh kelompok intoleran mengatasnamakan agama mengharamkan kebaya pakai dalih aurat terbuka," cuit @permadiaktivis, Rabu (8/8/2019).
Untuk itu, ia menyerukan para wanita agar tidak segan memakai kebaya di kantor untuk mematahkan pandangan kaum intoleran.
"Cara terbaik melawan ya dengan memakai kebaya ke kantor kapan bisa," pungkas @permadiaktivis.
Berita Terkait
-
Katai Ijtimak Ulama Pecundang, GNPF Sebut Permadi Arya Sampah Masyarakat
-
Abu Janda Ingat Nasihat Mbah Moen: Jangan Gampang Kafirkan Orang
-
Risma Disindir Bagus Jadi Kadinas Persampahan, Abu Janda Beri Balasan Pedas
-
Kerennya Gaya Berpakaian ASN Pemprov Jateng Kenakan Baju Adat Tiap Kamis
-
Abu Janda Pakai Data TRAC untuk Bilang FPI Teroris, Munarman: Itu Zionis
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal