Suara.com - Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut aktivis sosial Permadi Arya alias Abu Janda ketinggalan informasi, terkait laman daring Terrorism Research & Analysis Consortium.
Laman TRAC tersebut yang menjadi dasar Abu Janda menyebut FPI masuk kategori organisasi teroris.
Munarman mengatakan, laman daring TRAC yang dijadikan dasar data argumentasi Abu Janda adalah abal-abal atau tidak jelas.
"Sumbernya tak jelas, laman abal-abal. Malas saya menanggapi buzzer seperti dia. Kalau orang kurang update informasi maka yang ada ngarang-ngarang kerjanya," kata Munarman kepada Suara.com, Kamis (1/8/2019).
Munarman mengatakan, laman TRAC merupakan bagian dari jaringan zionis internasional yang sengaja dibuat untuk membangun opini publik soal teroris.
"Laman itu adalah bagian dari zionis internasional dan merupakan proyek propaganda intelijen zionis Israel dan afiliasinya. Tugas utama dari laman tersebut adalah membangun opini agar dimakan oleh media massa sebagai sarana labelisasi kepada kelompok atau organisasi tertentu," ujar Munarman.
Munarman juga meminta agar masyarakat dapat melihat detail siapa saja orang yang berada di balik situs TRAC.
Ia menilai, justru TRAC sendiri yang merupakan pembuat teroris karena mudahnya melabeli suatu kelompok.
"Jadi jelas, justru TRAC itulah terror factory yang memproduk isu dan rumor tentang teroris. Padahal dalam rilis resmi pemerintah AS sendiri tidak pernah memasukkan FPI dalam daftar teroris," ujarnya.
Baca Juga: Abu Janda Ungkap Data FPI adalah Organisasi Teroris, Ini Balasan Munarman
Untuk diketahui, dalam acara gelar wicara stasiun televisi swasta nasional, Permadi Arya alias Abu Janda mengungkapkan FPI terkategorikan sebagai organisasi teroris menurut laman TRAC.
Melalui akun Twitter pribadinya @permadiaktivis, Abu Janda juga kembali menegaskan FPI adalah organisasi teroris menurut laman daring trackingterrorism.org. Ia bahkan sampai menautkan alamat laman tersebut dalam unggahannya.
Abu Janda juga menyindir Sekretaris Umum FPI Munarman yang sempat membantah pernyataannya tersebut dalam satu acara yang sama.
Dalam unggahannya di Twitter, Abu Janda turut menyertai cuplikan tayangan ILC antara dirinya dengan Munarman.
"Pemerintah disalahkan karena @facebook & IG selalu hapus foto Rizieq. Saya bilang itu karena FPI kategori Terrorist Organization oleh TRAC lembaga pemantau terorisme dunia, Munarman panik lalu nuduh @rudiantara_id @kemkominfo dalangnya. monggo di-RT TRAC: https://t.co/ylxjd9dPjZ https://t.co/GMGHQDRgo9," tulis Abu Janda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris