Suara.com - Mayoritas masyarakat Indonesia mengakui setuju kalau pemerintah membantu kepulangan pentolan FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Tanah Air.
Hal tersebut merupakan kesimpulan hasil survei yang dilakukan Cyrus Network terkait nasib Rizieq Shihab seusai Pilpres 2019.
Dalam survei tersebut, sebanyak 33,3 persen dari 1.230 responden yang tersebar di 123 desa atau kelurahan di 34 provinsi menginginkan agar Rizieq dipulangkan lebih dulu. Survei itu dilakukan pada rentang 22 -28 Juli 2019.
Berdasarkan survei tersebut, hanya 17,7 persen responden yang berkeberatan kalau pemerintah memulangkan Rizieq. Kalau diperinci lagi, angka tersebut menjad 2,6 persen untuk kategori sangat tidak setuju dan 15,1 persen tidak setuju.
"Biasa saja 24,2 persen, setuju 33,3 persen, sangat setuju 3,3 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 21,5 persen," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).
Sebelumnya, Cyrus Network mengungkapan hasil survei lainnya yang menyatakan FPI termasuk organisasi yang bertentangan dengan Pancasila atau dalam kata lain radikal.
Survei tersebut meletakkan FPI pada posisi keempat dengan persentase 4,8 persen. Posisi itu hanya berada satu peringkat di atas OPM dengan 1,4 persen yang juga dikategorikan sebagai organisasi radikal.
Tiga peringkat teratas setelah FPI diisi oleh ISIS 10,8 persen, HTI 10,5 persen, dan PKI 10,3 persen.
Berdasarkan data itu, Cyrus Network sekaligus melakukan survei kepada responden mengenai apa yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam menangani organisasi yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
Baca Juga: Taj Yasin Berterima Kasih Habib Rizieq Mendoakan Mbah Moen
Hasilnya, sebanyak 58 persen responden menginginkan agar organisasi tersebut dibubarkan melalui mekanisme hukum yang berlaku.
Ada juga sebanyak 14,4 persen responden yang berharap agar pemerintah menangkap para pemimpin dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi radikal.
"Tindakan untuk melakukan penyadaran melalui kampanye deradikalisasi 6.8 persen, memasukkan kurikulum deradikalisasi dalam pendidikan 3.0 persen, lainnya 0.7 persen dan tidak tahu 17.1 persen," ujar Eko.
Jika dibandingkan antara survei kepulangan Rizieq dengan cara oenanganan pemerintah terhadap organisasi tersebut.
Maka, diketahui masyarakat yang menginginkan pemerintah membantu kepulangan Rizieq lebih banyak jumlahnya yakni 33,3 persen.
Jumlah itu lebih besar dibanding responden yang ingin pemerintah menangkap organisasi terkait, yakni hanya 14,4 persen.
Berita Terkait
-
Survei Organisasi Bertentangan Pancasila, Cyrus Network: FPI Peringkat 4
-
Taj Yasin Berterima Kasih Habib Rizieq Mendoakan Mbah Moen
-
Habib Rizieq Serobot Doa dan Salah Liang Lahad Mbah Moen, Ini Kata Lieus
-
FPI Cium Adu Domba Habib Rizieq dan Mbah Moen: Ada Orang Sotoy
-
Putra Mbah Moen, Taj Yasin Silaturahmi ke Kediaman Rizieq Shihab di Makkah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...