Suara.com - Jaksa Agung HM Prasetyo tidak masalah jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mengangkat Jaksa Agung dari partai politik. Prasetyo mengatakan dirinya pun adalah jaksa karir dan sudah dinonaktifkan dari Partai Nasdem.
HM Prasetyo sebelum menjabat sebagai Jaksa Agung adalah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (2005-2006). Ia kemudian memasuki dunia politik dengan menjadi kader Partai Nasional Demokrat. Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah II, namun karena ditunjuk sebagai Jaksa Agung ia pun mengundurkan diri dari DPR. Namun, Rabu (13/8/2019), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Jaksa Agung pasti bukan dari parpol.
"Tidak masalah (jaksa agung bukan dari parpol), saya sendiri kan, dikatakan ya, bahwa saya memang pernah berada di parpol. Tapi ketika ditugaskan sebagai Jaksa Agung ini, parpol itu melepaskan saya," kata Prasetyo di halaman Gedung MPR DPR RI, Senayan Jakarta usai menghadiri rangkaian sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD-DPR RI, Jumat (16/8/2019).
Prasetyo aneh hal itu baru dipermasalahkan saat ini. Padahal dia mengklaim selama ini Jaksa Agung bukan anggota partai politik
"Saya sendiri bahkan sudah di-non-aktifkan dari parpol," ungkap Prasetyo.
Prasetyo pun mengklaim independensinya tidak terganggu. Prasetyo juga menilai bahwa jabatan tersebut tidak dijadikan sebagai alat untuk parpol tertentu.
"Saya tidak pernah ditegur, tidak pernah ada kekecewaan presiden. Orang semua melihat apa yang saya lakukan, tidak ada masalah. Bahwa selama saya menjabat jaksa agung semua orang bisa melihat," kata Prasetyo.
"Yang menilai itu keliru, jauh dari kebenaran. Mungkin ada agenda tertentu, sekarang semua orang kan melihat, bahwa yang salah dihukum, bahkan selama saya menjabat Jaksa Agung, seperti dikatakan presiden tadi, kita tidak ada sedikitpun untuk menyalahkan orang, tapi bagaimana mencegah kejahatan tidak terjadi tapi ketika kita mencegah dan menemukan bukti yang tidak terbantahkan harus kita tindak dari partai mana pun," lanjutnya Prasetyo.
Termasuk bila orang tersebut juga berasal dari partai NasDem.
Baca Juga: Surya Paloh Terima Putusan Jokowi, Jaksa Agung Bukan dari Partai Politik
"Tidak ada sedikit pun tekanan, atau pengaruh, atau permintaan yang menyimpang dari yang harus kita lakukan, tapi jaminan tugas sebagai Jaksa Agung menyangkut kehormatan pribadi rakyat, meskipun dikatakan kader partai dan sebagainya buktinya saya melakukan tugas saya sebai-baikknya," klaim Prasetyo.
Apalagi menurut Prasetyo, ia sebelumnya juga adalah seorang jaksa karir.
"Saya juga jaksa karir, saya praktisi hukum, puluhan tahun jadi jaksa, saya berangkat dari nol, dari awal, saya bukan orang baru di kejaksaan. Jadii saya tahu persis peta kejaksaan seperti apa," tegas Prasetyo.
Namun, apakah ia akan dipilih lagi sebagai Jaksa Agung, Prasetyo menyerahkannya kepada Presiden.
"Semua berpulang kepada Pak Jokowi. Saya tidak pernah minta minta, mimpi pun tidak, apalagi minta," ucap Prasetyo. (Antara)
Berita Terkait
-
Sejumlah Tokoh dan Pejabat Hadiri Sidang Tahunan MPR
-
Ketua KPK Respons Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR
-
Cium Bendera Merah Putih saat Pengukuhan, Inilah 5 Pesona Paskibra Alamanda
-
Jokowi: Tahun Depan, 818 Ribu Mahasiswa Dapat Bantuan KIP-Kuliah
-
Pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT Diangkat di Sidang Tahunan MPR
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional