Suara.com - Sejumlah mahasiswa Papua di Jakarta bakal menggelar aksi solidaritas di depan Istana Merdeka Jakarta. Aksi tersebut akan digelar sebagai respons dugaan tindak diskriminatif dan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Albert Mungguar salah satu mahasiswa yang menetap di asrama Yahukimo Papua, Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur mengatakan aksi tersebut dilakukan semata-mata sebagai bentuk solidaritas sesama mahasiswa Papua.
Sebagai orang Papua, Albert mengaku tidak terima atas adanya tindak diskriminatif dan rasial yang dialami oleh saudaranya.
"Kami akan lakukan aksi, karena ini bentuk solidaritas. Karena kami disebut monyet, kami sebagai manusia kami tidak terima itu, dan kami akan melakukan aksi," kata Albert saat ditemui di asrama Yahukimo Papua, Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/8/2019).
Anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Gideon M. Adii menambahkan, rencana aksi solidaritas itu akan digelar di depan Istana Merdeka dalam waktu dekat.
Tetapi Gideon belum belum menyebut kapan akasi akan dilakukan, sebab mereka masih melakukan koordinasi dengan teman-teman mahasiswa Papua lainnya.
"Kalau peserta aksi mungkin lebih dari 30," kata Gideon.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan sempat terjadi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat pada Senin (19/8) kemarin.
Kerusuhan tersebut diduga merupakan buntut dari penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Massa yang berasal dari sejumlah elemen melakukan aksi menyikapi adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang ditangkap di Surabaya.
Baca Juga: Lenis Kogoya Jelaskan Strategi Khusus untuk Tangani Masalah Papua ke Jokowi
Dari aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan. Massa pun dilaporkan melakukan pembakaran terhadap kantor DPRD Papua Barat.
Dilaporkan kerusuhan pun menjalar ke wilayah lain termasuk Jayapura dan Sorong. Bahkan, massa dilaporkan membakar Lembaga Pemasyarakaan di Sorong dan perusakan di Bandara.
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Anggota DPR RI dari Gerindra Ikut Damaikan Situasi di Papua
-
Stafsus Jokowi Akan Temui Khofifah Bahas Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua
-
Tenangkan Diri di Asrama, Mahasiswa Papua di Surabaya Tolak Terima Tamu
-
Cerita Mahasiswa Papua saat Aparat Kepolisian Datangi Asrama Jakarta Timur
-
Lenis Kogoya Jelaskan Strategi Khusus untuk Tangani Masalah Papua ke Jokowi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah