Suara.com - Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menyebut wacana pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, Provinsi Kalimantan sudah digagas sejak era Presiden pertama Soekarno.
Asvi menuturkan, Bung Karno tidak hanya mewacanakan pemindahan Ibu Kota, melainkan sudah membuat desain.
Ia mengatakan, Bung Karno semasa berkuasa juga telah meninjau daerah Palangkaraya untuk menindaklajuti rencananya pemindahan ibu kota.
"Bung Karno serius, bukan hanya sekadar mewacanakan, tapi juga membuat desain sederhana, dan Bung Karno datang menindaklanjuti," ujar Asvi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (24/5/2019).
Namun, pada tahun 1962, wacana pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan batal dikarenakan adanya perhelatan Asian Games.
Indonesia mendapat tawaran menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games, dan tidak bisa ditolak oleh Bung Karno.
"Karena ada tawaran mengadakan Asian Games, oleh karena itu Bung Karno memutuskan tetap di Jakarta," kata dia.
Menurut Bung Karno, ketika itu Asian Games tidak mungkin diadakan di Palangkaraya. Sebab ketersediaan infrastruktur yang belum memadai.
"Sudah ada skema sederhananya sampai dia ke sana. Tapi Bung Karno berpikir tidak mungkin itu diadakan di ibu kota baru yang sedang dibangun. Makanya waktu itu Jakarta dibangun hotel, Gedung Sarinah, bahkan patung selamat datang di HI untuk ucapan selamat datang," kata Asvi.
Baca Juga: Wacana Pindah Ibu Kota Sejak Era Soekarno, Baru Jokowi yang Berani Eksekusi
Karena itu, Asvi mengatakan wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya akhirnya terbengkalai pada era Bung Karno.
Asvi menambahkan, kalau pemerintah kekinian ingin memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan kembali, harus ada faktor pendorong yang besar atau ada urgensi pemindahan tersebut.
"Harus ada pemantiknya kalau pemindahan itu dilakukan. Kalau dulu Yogyakarta dijadikan (ibu kota) karena situasi Indonesia tidak aman, nah, kalau sekarang mesti dilihat pemindahan itu alasan pemicunya apa," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan alasan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Menurutnya, pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan ini untuk mengurangi ketimpangan ekonomi daerah.
Saat ini menurut Jokowi, kegiatan ekonomi hanya terpusat di Pulau Jawa dan Jakarta. Untuk alasan pemerataan ekonomi, maka diputuskan Kalimantan jadi ibu kota baru.
"Selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Karenanya, Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa," ujarnya dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Berita Terkait
-
Sandiaga Minta Referendum, Eks Jubir Jokowi: Ngapain sih Kurang Kerjaan
-
Soal Pemindahan Ibu Kota, Emil Salim: Pak Jokowi, Please, Ada Opsi Lain?
-
INDEF: Pemindahan Ibu Kota Baru Tak Merangsang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
-
Pemindahan Ibu Kota, Emil Salim: Astagfirullah, Saya Menangis Membaca Ini
-
Pakar UI: Perpindahan Ibu Kota Berpotensi Timbulkan Konflik Baru
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat