Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjawab kritik pedas Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Politikus yang akrab disapa Zulhas itu sebelumnya meminta agar tidak ada partai yang mencari popularitas dalam penolakan terhadap pengadaan pin emas untuk anggota DPRD Jakarta periode 2019-2024.
PSI sebagai salah satu partai yang menolak menyayangkan pernyataan Zulkifli. Menurutnya, Zulhas yang juga Ketum PAN itu mendukung penolakan pengadaan pin emas yang dinilai menghamburkan anggaran APBD Jakarta. Namun mereka memaklumi apa yang disampaikan oleh Zulkifli dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR RI.
"Kami maklum, sebagai politisi lama, kami pikir pak Zulhas sudah terlalu lama menikmati penghamburan uang rakyat, hingga menganggap penghematan uang rakyat adalah sesuatu yang salah, pencitraan," ujar Juru Bicara PSI Dedek Prayudi melalui keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Dedek mengatakan PSI juga konsisten menolak segala hal yang bakal menghabiskan banyak anggaran semisal pengadaan pin emas ala anggota DPRD Jakarta senilai Rp 1,3 miliar.
Hal itu, kata Dedek, merupakan nilai-nilai yang dipegang oleh PSI dalam menabrak budaya politik lama yang korup dan gemar menghamburkan uang.
Dedek juga tak mempersoalkan jika masih ada perwakilan anggota dewan terpilih dari sejumlah partai politik yang menginginkan pin emas tersebut. Hanya saja PSI menyarankan agar pin emas tersebut bisa diganti dengan bahan kuningan yang terbilang lebih murah.
"Perihal pin keanggotaan DPRD, PSI tegas bahwa pin emas ini adalah penghamburan uang rakyat karena terlalu mahal untuk sesuatu yang tak ada hubungannya dengan kinerja. Silakan ambil, kami tidak akan ambil. Jangan salahkan kami yang ingin membiasakan yang benar," kata Dedek
"Kalau memang untuk kebutuhan simbolis, maka pakai saja yang lebih murah seperti pin berbahan kuningan, di online shop," sambungnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengkritik sejumlah partai politik yang meributkan persoalan pengadaan pin emas untuk anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019 -2024 senilai Rp 1,3 miliar.
Baca Juga: Cuitan 'Ngegas' Tengku Zul, Sindir Mobil Menteri, Bela Pin Emas
Menurut Zulhas jika ada partai politik yang menolak pin emas tersebut, cukup dengan tidak mengambil. Jangan kemudian, kata Zulhas, penolakan tersebut dibesar-besarkan hanya untuk mencari popularitas semata.
"Aduh kita soal pin aja ribut, ya ini negara ini Papua lebih gede. Pin itu kalau gak mau ngapain cari-cari popularitas dari situ. Menurut saya kalau gak mau jangan diambil, kelar," kata Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Ia kemudian juga meminta agar partai yang menolak pengadaan pin emas tersehut agar konsisten untuk tidak menerimanya.
"Enggak usah diambil, ini ngomong sepanjang tapi nanti ngambil juga. Kalau enggak mau enggak usah diambil selesai," ujarnya.
Berita Terkait
-
Zulhas: Merebut Hati Papua Tak Cukup dengan Bangun Jalan
-
Soal Pin Emas Anggota DPRD, Zulhas: Kalau Tidak Mau Jangan Diambil!
-
Polemik Pin Emas, PAN DKI: Kami Tak Pakai Sampai Jakarta Makmur
-
Zulhas ke Amien Rais: Pilpres Sudah Usai, Kalau Masih Baper...
-
Dibisiki Zulhas, Amien Rais: PAN Enggak Ikut Kabinet Jokowi - Ma'ruf
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri
-
Buntut Tragedi Maut Al Khoziny, Izin Pendirian Ponpes Bakal Dirombak Total
-
Rocky Gerung: Bukti dari KPU Justru Perkuat Ijazah Jokowi Palsu, 'Dinasti Solo' Makin Terkepung
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian