Suara.com - Tanggapi Pernyataan Lenis Kogoya, Gubernur Papua: Dia Kepala Suku Apa?
Gubernur Papua Lukas Enembe mempertanyakan kapasitas Staf Khusus Presiden untuk Papua yang juga Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya, terkait komentarnya seputar kerusuhan di Manokwari.
Pasalnya Lenis membuat pernyataan soal kerusahan di Papua yanf mengatasnamakan Ketua Lembaga Adat Papua.
"Dia kepala suku apa, mewakili apa? Tidak ada," ujar Lukas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Di kesempatan yang Ketua DPRD Papua Yunus Wonda yang hadir bersama Lukas menuturkan Lenis tidak bisa berbicara dengan mengklaim atas nama kepala suku. Sebab kata dia, setiap adat memiliki kepala suku dan Lenis tidak bisa mengklaim seluruh Kepala Suku.
"Pak Lenis tidak bisa terus mengklaim sebagai kepala suku, nggak bisa. Karena kepala suku di Papua bukan satu orang. Jadi kepala suku di sana ada banyak suku-suku yang punya kepala suku masing-masing," ucap dia.
Yunus menegaskan, Lenis hanya bisa berbicara dalam hal kapasitas Staf Khusus Presiden, bukan mewakili Kepala Suku di Papua.
"Jadi Pak Lenis hanya bisa bicara kapasitas sebagai staf khusus presiden. nggakk bisa bicara sebagai kepala suku. Karena kalau kita bicara pemimpin, 'saya tokoh', nggak bisa. Tokoh nggak bisa diklaim. Persoalannya sejak kapan Anda ditokohkan?," tandasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden untuk Papua yang juga Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya menyesalkan adanya pembakaran fasilitas kantor, bahkan fasilitas umum yang dibakar massa akibat kerusuhan di Manokwari yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat, Senin (19/8/2019) pagi.
Baca Juga: Lima Hari Blokir Internet di Papua, Menkominfo Minta Maaf
Menurutnya, pembakaran fasilitas kantor hingga fasilitas umum sama saja membakar rumah sendiri.
"Pesan saya ke masyarakat Papua, menanggapi boleh saja menyampaikan aspirasi di muka umum itu di undang-undang bisa dilindungi. Tapi jangan sekali-sekali kita bakar fasilitas kantor, jangan membakar apalagi fasilitas umum berarti kan kita membakar rumah sendiri," ujar Lenis di sebuah Posko, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Senin (19/8/2019).
Tak hanya itu, Lenis berharap masyarakat Papua tenang dan tidak termakan isu berita bohong. Ia menginginkan kasus tersebut tidak berkepanjangan dan melebar
"Atas nama kepala suku menyampaikan bahwa persoalan yang terjadi ini, tidak perlu kita besar-besarkan. Yang bisa kita mendorong adalah bagaimana penegak hukumnya yang kejadiannya terjadi di Surabaya itu di Malang, siapa yang lempar batu, siapa yang bicara kata-kata yang kasar terus siapa kata-kata yang diusir suruh pulan, terus siapa yang lempar bendera cara ini kita bawa harus dibawa ke ranah hukum," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak