Suara.com - Pemindahan ibu kota Republik Indonesia ke Kalimantan Timur masih menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dari laman Facebook, muncul temuan yang menyatakan bahwa lokasi ibu kota baru ada di pusar tokoh pewayangan Jawa sekaligus anggota Punakawan, Semar.
Pendapat tersebut dibagikan oleh akun Facebook Hartono Rukiman. Dalam narasi yang dituliskan, pemindahan ibu kota mengingatkannya dengan Semar.
"Pusar Semar. Sedang ramai-ramainya perbincangan pemindahan ibu kota RI ke Pulau Kalimantan. Saya malah terbesit sosok Semar saat membayangkan Pulau Kalimantan," tulis Hartono Rakiman, Selasa (27/8/2019).
Pengunggah kemudian membagikan gambar Semar yang tengah mengarahkan jari telunjuk ke arah bawah, dekat dengan perutnya yang tambun.
Ia kemudian menerjemahkan gerak tubuh tokoh Punakawan yang dikenal memiliki sifat bijaksana itu.
"'Di dini thole, lokasi ibu kota kayangan,' Semar bersabda kepada gareng, petruk dan bagong sambil menunjuk lokasi persis di pusernya sendiri," tulis Hartono Rakiman.
Bentuk unik dan gerak tubuh Semar inilah yang kemudian disebut mirip dengan Pulau Kalimantan.
Senada dengan hal itu, seperti yang disebutkan akun Chandra Honggoseputro, pemilihan Kalimantan sebagai ibu kota RI sudah berdasarkan filosofi tokoh Semar.
Baca Juga: Bilang Ibu Kota Baru Mudah Dirudal China, Tengku Zul Panen Gambar Penis
"Semar adalah titisan dewa yg sangat bijaksana dan adil. Dan secara tersirat sosok Semar ini adalah pengejawantahan Bumi sebagai tempat tinggal manusia dan makhluk lainnya. Jadi, pemilihan Kalimantan sebagai ibu kota RI yang baru sudah tepat karena dianggap bisa membawa berkah dan kemajuan bagi bangsa dan negara kita. Seperti halnya sosok Semar ini...," tulisnya.
Diketahui Presiden Jokowi resmi mengumumkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Presiden pun menyebutkan lokasi ibu kota baru.
"Saya ingin menyampaikan, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Lokasi tersebut dipilih karena lima alasan yakni minim terkena bencana, letaknya di tengah-tengah Indonesia, berdekatan dengan kota berkembang, infrastruktur lengkap dan luas.
Berita Terkait
-
Power Point Jokowi Terkait Pemindahan Ibu Kota Bakal Disebar ke Anggota DPR
-
Jokowi Kirim Surat Pemindahan Ibu Kota, Fahri: Hanya Kajian, Tanpa RUU
-
Tengku Zul Bilang Ibu Kota Baru Terancam Rudal China, PSI: Knalpot Bocor
-
Lebih Dekat dengan Mitra Kukar, Klub Calon Ibu Kota Baru Indonesia
-
Pemindahan Ibu Kota, Wakil Walkot Bogor: Beban Berat Lingkungan Berkurang
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bukan Pemerintah, Bantuan Gereja untuk Bencana Sumatra Disalurkan Lewat KWI dan Keuskupan
-
ICW 'Sentil' Kejagung Pamer Gunungan Uang: Pencitraan, Korupsi Rp 300 T Menguap
-
Kardinal Suharyo Serukan Tobat Ekologis: Dari Pejabat Korup hingga Sampah Makanan
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Seskab Teddy dan Mensos Bahas BLT hingga Bantuan Korban Banjir Sumatra, Ini Rinciannya
-
KPK Bongkar Modus Kontraktor Sarjan: Jual Nama Orang Kuat Demi Proyek di Bekasi?
-
Kado Natal dari Balik Jeruji: 138 Warga Binaan Lapas Cipinang Terima Remisi, 2 Orang Bisa Bebas
-
Dianggap Penuhi Kriteria, 15 Warga Binaan di Seluruh Indonesia Terima Remisi Natal
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata