Suara.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan Program Migran Juara untuk mengurangi permasalahan klasik yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jabar. Menurut Kepala Disnakertans Jabar, Ade Afriandi, permasalahan yang menimpa para pekerja migran disebabkan oleh banyak hal.
Salah satunya, keterbatasan wawasan dan keterampilan, penempatan ilegal, hingga praktik percaloan yang masih marak.
"Ini sudah menjadi masalah klasik dan harus segera dihilangkan, salah satunya melalui Program Migran Juara yang sudah kami gulirkan," ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jawa Barat, di The Luxury Trans Hotel Bandung, Kota Bandung, Jabar, Selasa (27/8/2019).
Program Migran Juara Disnakertrans telah membentuk tim khusus untuk membangun sistem navigasi migrasi. Sistem ini terbentuk dari seluruh rangkaian sistem pendataan calon tenaga kerja, sistem perekrutan yang melibatkan peran disnakertrans provinsi, kabupaten/kota,hingga keterlibatan aparat desa.
"Di dalamnya termasuk juga pelatihan dan sertifikasi, sistem penempatan, serta sistem tracking warga Jabar yang bekerja di luar negeri," terangnya.
Sejauh ini sudah banyak pekerja migran asal Jabar yang dinilai berhasil meraih sukses di luar negeri. Ini dibuktikan dengan jumlah diaspora asal Jabar yang cukup banyak.
"PMI asal Jabar sudah banyak yang berhasil, diasporanya banyak," katanya.
Rencananya, Maret 2020, Pemdaprov Jabar akan groundbreaking gedung Migran Training Centre Jawa Barat.
"Saat ini sedang dalam tahap promosi kegiatan. Insya Allah, Maret 2020 dimulai pembangunan gedung Migran Training Centre," ujar Ade.
Baca Juga: Wow, Jika Pensiun Ternyata Ridwan Kamil Mau Buka Salon
Tak hanya melalui Program Migran Juara, perlindungan kepada pekerja migran juga akan diperkuat regulasi berupa perda provinsi, kabupaten/kota hingga desa, seperti yang sudah terbit Peraturan Desa Majasari, di Kabupaten Indramayu.
Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) mencatat, hingga akhir tahun 2018, Indramayu menjadi daerah dengan penempatan pekerja migran terbanyak yaitu 21.480 orang, disusul Kabupaten Cirebon dan Subang.
Ada 10 negara tujuan favorit yaitu Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.
Rakor Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jabar dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Kadisnakertrans se-Jabar, LSM pegiat pekerja migran, serta sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Berita Terkait
-
Wow, Jika Pensiun Ternyata Ridwan Kamil Mau Buka Salon
-
Jabar Fokus pada Program Citarum Harum dan Ekonomi Inklusif Desa
-
Wagub Jabar: Persatuan dan Kerukunan adalah Aset Terbesar Bangsa
-
Gubernur Jabar Raih Penghargaan Khusus Diaspora dari BritCham Indonesia
-
Ridwan Kamil Jadi Kepala Daerah Inovatif 2019 Berkat Jabar Quick Response
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN