Suara.com - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari enggan menanggapi jawaban yang disampaikan Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar saat berlangsungnya uji publik.
Dalam uji publik tersebut, Antam diberikan pertanyaan dari Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih mengenai kemungkinan penasihat KPK mundur bila pimpinan KPK jilid V tidak memiliki integritas. Dalam kesempatan tersebut, Antam menyebut tak mempermasalahkan adanya orang yang berada di struktur KPK mundur, karena masih banyak yang lebih suci.
"Enggak apa-apa. Saya enggak mau komen itu. Itu hak beliau untuk menyampaikan," kata Tsani di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Menurut Tsani, keinginannya untuk mundur dari penasihat KPK, agar Pansel KPK benar-benar memilih pimpinan KPK yang memiliki integritas tinggi tanpa adanya kepentingan kelompok apapun.
Tsani pun menyampaikan hal itu untuk kepentingan KPK di masa mendatang agar tetap menjadi lembaga antirasuah yang independen, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
"Tapi saya kan menyampaikan itu dalam rangka untuk membangun awareness semuanya ya. Itu semuanya. Enggak ngomong ke Pansel ke Pak Antam dan yang lainnya. Saya ngomong ke semua orang termasuk pihak-pihak yang berkaitan ini di DPR maupun termasuk ke presiden bahwa pemilihan pansel ini berdampak ke semuanya. Di internal KPK," ujar Tsani
Lantaran itu, Tsani menyampaikan bila pemimpin KPK jilid V terpilih memiliki catatan tak baik, maka wajar bila internal KPK bisa bergejolak untuk menyampaikan aspirasinya.
"Sehingga itu, kalau berdampak ya tentu, orang yang berdampak ini harus berbicara. Mereka ini harus membayangkan orang yang cacat moral, yang tidak ada LHKPN masuk. Itu akan mengganggu kinerja kpk. Termasuk ke penasihat KPK. Kalau memang mereka nggak bisa bekerja, akan mundur hanya itu saja," tutup Tsani
Untuk diketahui, Antam menjawab pertanyaan yang disampaikan Ketua Panitia Seleksi (pansel) KPK Yenti Garnasih saat menjalani uji publik di hadapan pansel dan panelis di Gedung Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Baca Juga: Ditanya Berani Menindak Senior di Polri, Capim KPK Antam Novambar: Hajar
"Jadi bagaimana menanggapi isu-isu ada orang yang ingin mengundurkan diri, kalau ada polisi yang jadi?" tanya Yenti.
"Silakan mengundurkan diri saja, masih banyak yang lebih suci, lebih semangat, berprestasi, baik dari Polri maupun dari lembaga lain, dari imigrasi, tenaga-tenaga yang terbaik. Jadi kalau mau mengundurkan diri silakan daftar kita tandatangani saat itu juga," kata Antam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung