Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi memastikan warga negara Indonesia tidak ada yang menjadi korban langsung akibat aksi demonstrasi di Hong Kong. Retno mengatakan WNI di Hong Kong hanya terdampak tidak langsung akibat adanya aksi demonstrasi.
Hal itu dikatakan Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019). Retno mengungkapkan bahwa WNI di Hong Kong hanya terdampak dengan ganguan trasnportasi akibat adanya aksi demonstrasi di Hong Kong.
"Dapat kami laporkan bahwa sampai saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban langsung aksi demonstrasi di Hong Kong. Dampak terhadap WNI lebih bersifat dampak yang tidak langsung yaitu gangguan terhadap akses transportasi publik," kata Retno.
Retno mengungkapkan aksi demonstrasi masih terus terjadi meskipun otoritas Hong Kong telah mengumumkan pencabutan usulan Amandemen Undang-Undang Ekstradisi. Untuk memastikan kemanan WNI, Retno mengatakan Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) terus berkomunikasi dengan otoritas di Hong Kong.
"Selama situasi demonstrasi berlangsung berbulan-bulan ini Kemenlu melalui KJRI Hongkong telah memberikan bantuan dan pendampingan lebih dari 100 WNI yg terdampak perjalanannya, antara lain 57 orang tim renang DKI Jakarta pada tanggal 12 Agustus dan 30 orang kontingen Olimpiade matematika pada tanggal 1 September 2019," ungkapnya.
Selain itu, Retno mengungkapkan kekinian Kemenlu melalui KJRI di Hong Kong pun telah melakukan beberapa langkah kongkrit dalam melindungi WNI di Hong Kong. Salah satunya yakni dengan mendirikan help desk di Bandara Internasional Hong Kong.
"Kemudian hotline aktif 24 jam, dan kita menyampaikan imbauan dan jadwal serta lokasi demontrasi melalui website dan sosial media KJRI Hongkong serta memberikan update situasi melalui aplikasi safe travel Kemenlu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Para Demonstran Minta Donald Trump 'Bebaskan' Hong Kong dari China
-
China Tegaskan Status Hong Kong Tak Dapat Diganggu Gugat
-
Krisis Legitimasi, Carrie Lam Isyaratkan Mundur Jadi Pemimpin Hong Kong
-
Situasi di Hong Kong Tegang Usai Bentrokan di Akhir Pekan
-
Mengenal Sosok 2 Aktivis Milenial Hong Kong yang Ditakuti China
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok