Suara.com - Presiden Joko Widodo menyetujui aspirasi tokoh Papua untuk membangun Istana di daerah tersebut pada tahun 2020.
Namun, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai rencana pembangunan instana di Papua itu perlu kembali dipertimbangkan.
Menurutnya, pembangunan istana di Papua harus dikaji kembali, apakah memang sudah sesuai dengan keinginan masyarakat di sana atau tidak.
"Menurut saya itu bukan solusi ya, tanyalah kepada masyarakat apa yang dibutuhkan memangnya masyarakat Papua butuh istana?" kata Fadli di DPR, Rabu (11/9/2019).
Fadli menyarankan, sebaiknya Jokowi menyerap dan melibatkan langsung masyarakat Papua mengenai apa yang menjadi keinginan mereka dalam meredam konflik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan membangun Istana Kepresidenan di Papua pada tahun 2020. Hal tersebut dikatakan Jokowi saat merespon aspirasi tokoh Papua saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Tak hanya itu, Jokowi menyetujui beberapa usulan diantaranya penempatan PNS di provinsi lain termasuk di eselon 1 dan dua, pemekaran provinsi di dua atau tiga wilayah dari lima wilayah yang diusulkan.
"Hari ini de facto sudah diserahkan. Ini saya bisik bisik dulu dengan para menteri supaya keputusannya tidak keliru. Nanti saya ngomong ya, duitnya nggak ada. Ya jadi mulai tahun depan Istana dibangun," ujar Jokowi disambut tepuk tangan puluhan tokoh Papua yang hadir.
Awalnya Jokowi memastikan apakah lahan di Papua sudah tersedia untuk dibangun Istana Presiden di Papua.
Baca Juga: Dukung Jokowi Bangun Istana di Papua, Lenis Kogoya: Kan Bagian dari NKRI
"Mengenai Istana Presiden. Ini kan di sana yang sulit tanahnya, ini tanahnya tadi sudah disediakan benar? 10 hektare gratis? Gratis? Sepuluh hektare benar? Sudah ada? Oh punya pak Abisai Rollo," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Menseneg Pastikan Presiden Jokowi Sudah Kirim Surpres ke DPR Rabu Pagi
-
Fadli Zon: Habibie Pemimpin Masa Transisi dan Figur Dunia Dirgantara
-
Usulan TNI/Polri Jadi Ortu Asuh Anak Papua, Kontras: Buka Luka Lama Timtim
-
Jokowi: BJ Habibie Seorang Negarawan yang Saya Jadikan Contoh
-
Habibie Meninggal 5 Menit Sebelum Jokowi Datang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional