Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief memperingatkan Presiden Jokowi supaya waspada terhadap dampak fatal dari keputusannya mengenai revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK).
Pernyataan itu disampaikan Andi Arief dengan sebuah video yang ia unggah di Twitter pada Minggu (15/9/2019).
Video itu memperlihatkan barisan anggota Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Yogyakarta berpakaian serba hitam.
Mereka berjajar sambil mengepalkan tangan dan menunjukkan spanduk hitam bertulisan 'UGM menolak segala bentuk pelemahan KPK'.
Andi Arief, yang merupakan alumnus UGM sekaligus mantan aktivis 98, menyebut bahwa latar belakang video itu merupakan gedung rektorat UGM, yang dulunya menjadi saksi langkah awal penggulingan Presiden ke-2 RI Soeharto.
"Di gedung rektorat UGM ini awal tahun 90-an pernah mengawali aksi besar penggulingan Soeharto," tulis @AndiArief__.
Cuitannya kemudian dilanjutkan dengan peringatan untuk Jokowi dan KPK.
Ia menilai, ada potensi zero sum, atau pertarungan politik yang akan menjatuhkan salah satu pihak, jika perlawanan terhadap RUU KPK terus disuarakan publik dan tak digubris pemerintah.
"Saya tidak membahas itu. Saya mengingatkan bahwa Pak Jokowi dan KPK sama-sama didukung dan dipercaya lebih dari 50 persen rakyat. Segeralah duduk bareng, karena ada potensi zero sum," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Diminta Bekukan Pimpinan KPK dan Tunjuk Pelaksana Tugas
Diketahui, Komisi III DPR RI telah memutuskan Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri, yang meraih 56 suara alias menang total, sebagai Ketua KPK periode 2019-2023. Kemudian wakilnya, Alexander Marwata (53 suara), Nurul Ghufron (51 suara), Nawawi Pomolango (50 suara), dan Lili Pintauli Siregar (44 suara).
Keputusan itu ditetapkan melalui rapat pleno penetapan Pimpinan KPK pada Jumat (13/9/2019) pukul 01.00 WIB.
Jokowi juga telah menyetujui beberapa poin dalam draf RUU KPK inisiatif DPR RI, yang dinilai akan melemahkan KPK.
Berita Terkait
-
Simbol KPK Mati, Koalisi Masyarakat Sipil Taruh Keranda Mayat di Gedung KPK
-
Aksi Tolak RUU KPK, BEM Unair Sebut Poin Ketidaksetujuan Jokowi Bualan
-
Suasana Haru Warnai Pemakaman Bj Habibie
-
Pembangunan UIII Terkendala, Wali Kota Depok: Sudah Ada Surat Peringatan
-
Presiden Jokowi Dijadwalkan Akan Buka Munas Himpi ke-XVI
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun