Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta pemerintah pusat dan daerah tidak saling lempar 'bola' dalam menyelesaikan masalah kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kalimantan. Sebab, Karhutla merupakan tanggung jawab kedua belah pihak.
Dewan Eksekutif Nasional Politik Walhi Khalisah Khalid menutrukan, seharusnya pemerintah daerah dan pusat bisa bersinergi ketika ada bencana karhutla yang merugikan masyarakat karena dampak kabut asapnya. Secepatnya pemerintah pusat menetapkan status darurat dan pemerintah daerah bisa langsung memberikan penanganan darurat pula.
"Mengeluarkan status wilayah itu kan bukan hanya sekadar mengeluarkan status wilayah, siaga darurat dan lain seharusnya sudah kita dapat publik. Itu juga lambat dilakukan, termasuk memerintahkan jajarannya untuk penanganan darurat," kata Khalisah di Kantor Walhi, Jalan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Khalisah mencontohkan soal penanganan kesehatan para warga yang terkena dampak dari kabut asap. Seharusnya pemerintah daerah bisa memastikan dengan memberikan pelayanan rumah sakit.
Hal tersebut menjadi sorotan baginya lantaran melihat pada kasus karhutla pada 2015 silam dimana warga harus membeli masker sendiri. Adapun pemerintah daerah sempat mengklaim kalau biaya kesehatan sudah ditanggung, padahal masih menggunakan BPJS.
"Masyarakat terdampak bisa mengakses pelayanan medis. Rumah-rumah evakuasi yang lengkap dengan sarana kesehatan menjadi penting. Dalam kasus-kasus sebelumnya, masker terpaksa masyarakat beli sendiri, rumah sakit juga kemudian membayar sendiri," ujarnya.
"Itu salah satunya peran pemerintah daerah, jadi saling lempar tanggung jawab menjadi tambah risih, lebih jauh dari masyarakat," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal