Suara.com - Dian Islamiyati (36), harus berjalan menggendong jasad cucunya yang meninggal dalam persalinan prematur di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/9/2019). Dian sempat berjalan setelah motor yang ditumpanginya mogok akibat kehabisan bensin.
Sekira pukul 16.15 WIB, Dian pulang bersama ponakannya yang bernama Hamim Saputra. Keduanya membawa bayi laki-laki yang baru saja meninggal seusai dilahirkan anak Dian yang berinisial IAS (16).
Dian mengatakan jika sang putri melahirkan pada pukul 14.00 WIB. Namun, bayinya meninggal dunia karena prematur. Rumah Dian dan anaknya ada di kawasan Rorotan, Jakarta Utara.
"Saya bawa pulang jenazah cucu pada pukul 16.15 dengan menggunakan motor. Tapi dengan keadaan darurat itu, setelah itu diperjalanan di kondisi macet, yang membawa motor itu keponakan saya tapi motor itu mogok di perjalanan," ungkap Dian di Polda Metro Jaya, Rabu (18/9/2019).
Dian akhirnya turun dari motor dan berjalan kaki dalam posisi menggendong jenazah cucunya. Perempuan 36 tahun tersebut berjalan kurang lebih 100 meter.
Sesampainya di pos polisi yang terletak di Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Dian ditolong oleh Kapolsubsektor KBN Marunda bernama Aiptu Wayan Putu. Akhirnya, Dian diantar Wayan menuju kediamannya menggunakan mobil.
"Setelah itu mendekati pos itu ada pihak kepolisian yang membantu menolong saya dalam keadaan panas terik di situ. Menolong saya untuk mengantar saya sampai ke rumah di daerah Rorotan," sambungnya.
Tidak Ada Ambulans
Dian mengatakan pihak Puskemas tak memunyai ambulans. Oleh karena itu, ia memilih membawa jenazah cucunya menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Disalip Ambulans, Pemobil di Sumatera Merinding Lihat Kursi Pengemudi
"Kalau di Puskesmas sih sebenernya saya dikasih, tapi belum ada mobil ambulans," kata Dian.
Sementara, Aiptu Wayan Putu mengatakan saat itu ia sedang bertugas. Bersama dua polisi lainnya, ia sedang bertugas mengatur kepadatan arus lalu lintas.
Wayan yang melihat Dian dan Hamim mendorong motor langsung menghampirinya. Pihaknya pun langsung menghentikan keduanya dan bertanya.
"Akhirnya karena dengan adanya anak muda yang mendorong sepeda motor, kami sebagai kepolisian merasa curiga. Anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos, di sama ditanya sama anak buah kami," kata Wayan.
Akhrinya, Wayan mengajak Dian dan Hamim untuk istirahat sejenak di pos polisi. Di tempat tersebut, Wayan mulai menanyakan tujuan Dian dan alasannya menggendong jenazah cucunya di pinggir jalan.
Kemudian, Wayan memberi tumpangan pada Dian menuju rumah di Rorotan. Baginya, hal tersebut merupakan tugasnya sebagai anggota polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan