Suara.com - Massa Pergerakan Mahasiswi Islam Indonesia yang mendukung revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi, melemparkan telur busuk ke Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Instruksi pelemparan telur busuk dilakukan orator di atas mobil komando. Mereka mendesak Ketua KPK Agus Rahardjo dan para wakil ketua untuk keluar gedung KPK untuk menemui mereka.
"Lempar telur busuk itu. Agus Cs enggak keluar menemui kami," kata orator.
Ketika telur busuk tersebut dilempar, awak media dan anggota polisi yang berjaga sempat menghindar.
Sejumlah gedung maupun lobi KPK tampak kotor. Kaca-kaca gedung KPK mulai kotor di lempar telur busuk tersebut.
Sebelumnya, sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Milineal merangsek masuk ke dalam gedung KPK.
Mereka menuntut Ketua KPK Agus Rahardjo Cs mengundurkan diri dan keluar dari gedung merah putih.
Pantauan Suara.com, awalnya para pendemo tersebut tampak berbaris berdiri di depan gedung KPK seraya membawa bendera merah putih. Beberapa di antara mereka pun tampak membawa sebilah bambu.
Sementara sang orator melalui mobil komando mengatakan mendesak agar perwakilan mereka diterima masuk ke gedung KPK.
Baca Juga: Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa Aksi Tabur Bunga di Istana Bogor
Selain itu, sang orator menuntut agar Agus Rahardjo Cs mengundurkan diri dan angkat kaki dari gedung KPK.
"Beri kan perwakilan 25 dari kami untuk masuk dan suruh Agus Rahardjo Cs keluar," ujar sang orator.
Tak berselang lama, beberapa orang tampak bersitegang dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Mereka tampak membakar ban hingga terjadi dorong-dorongan antara massa aksi dan aparat kepolisian.
Berita Terkait
-
Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa Aksi Tabur Bunga di Istana Bogor
-
Ricuh! Massa Aksi Demonstrasi Paksa Masuk Gedung KPK
-
Revisi UU KPK dan PAS, ICW: Balas Dendam Pemerintah dan DPR
-
Aksi Mahasiswa di Gedung DPR Bubar, Sebagian Naik Metromini Duduk di Atap
-
Sita Gedung DPR, Mahasiswa Bertahan untuk Batalkan UU KPK Baru dan RUU KUHP
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO