Suara.com - Aksi mahasiswa yang menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP di depan gedung DPR RI, Kamis (19/9/2019), masih berlangsung hingga pukul 19.55 WIB malam.
Massa aksi masih berada di lokasi lantaran tengah menunggu perwakilan mereka yang membuat kesepakatan dengan DPR RI.
Sebelumnya, secara simbolis, massa juga menempelkan poster bertuliskan "gedung ini disitamahasiswa".
Pantauan Suara.com, kesepakatan antara mahasiswa dan DPR yang diwakili oleh Sekjen DPR RI Indra Iskandar berlangsung alot.
Mulai dari sore hari, perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus secara bergantian mengutarakan pandangan mereka dalam menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP.
Bahkan, sampai pembuatan butir-butir kesepakatan, mahasiswa dan Indra Iskandar masih bersikeras dengan pendapatnya masing-masing.
Mahasiswa mengupayakan pembatalan terhadap revisi UU KPK. Namun, Indra menjelaskan keinginan mahasiswa tersebut bukan kewenangannya.
Indra kemudian menjanjikan, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa falam aksi bakal disampaikan ke pimpinan DPR.
Mahasiswa yang mendengar itu selanjutnya menawarkan Indra untuk menandatangani kesepakatan hitam di atas putih.
Baca Juga: Sudah Terima, Ketua MK Siap Sidangkan Gugatan UU KPK
Massa juga meminta agar Indra bersedia menemui mahasiswa lainnya yang berada di luar Gedung DPR RI, sebagai simbolisasi kesepakatan antara mahasiswa dengan parlemen. Namun permintaan mahasiswa itu ditolak pleh Indra dengan alasan memiliki agenda rapat.
"Enggak jadi (keluar), ada rapat," ujar Ketua BEM UI Manik Margamahendra di sela-sela perjalanan menuju keluar gedung DPR.
Pantauan Suara.com di lokasi, kehadiran perwakilan mahasiswa kembali ke lokasi aksi disambut riuh massa. Mereka kini tengah menanti pembacaan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Berita Terkait
-
Koalisi Masyarakat Anti Korupsi: Dunia Perlu Tahu KPK Sedang Dilemahkan
-
Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kirim Surat ke PBB Terkait UU KPK Baru
-
Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa Geruduk Gedung DPR
-
Minta Firli Bahuri Tak Dilantik, Belasan Mahasiswa Gugat UU KPK Baru ke MK
-
Usai Temui Jokowi di Istana, Buya Syafii: KPK Tak Suci, Tapi Wajib Dibela
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal