Suara.com - Makam mendiang Kelly Kwalik, tokoh Organisasi Papua Merdeka, dicat dengan warna merah-putih. Pengecatan tersebut diprotes, karena dinilai sebagai upaya untuk mengalihkan isu pelarangan ibadah yang dilakukan Kepolisian Resor Mimika pada Kamis (19/9/2019).
Ketua Departemen Keadilan dan Perdamaian Koordinator Puncak Selatan dari Gereja KINGMI di Tanah Papua, Pendeta Deserius Adii, mengatakan aparat keamanan di Timika, Kamis, telah mengecat makam Kelly Kwalik dengan cat merah-putih.
Pendeta Adii menilai, pengecatan itu dilakukan untuk mengalihkan isu pembubaran ibadah yang dilakukan Kepolisian Resor Mimika pada hari sama.
Adii membenarkan, makam Kelly Kwalik yang awalnya berwarna merah, putih, dan biru itu bercorak warna bendera Bintang Kejora.
“Kuburan Kelly Kwalik itu bercorak bendera bintang kejora karena dia meninggal untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian bagi rakyat. Akan tetapi, aparat kemanan menghapus corak bintang kejora itu dengan [cat] merah-putih,” kata Adii saat dihubungi Jubi.co.id Jumat (20/9/2019).
Adii menyatakan, pengecatan makam Kelly Kwalik dilakukan setelah aparat Polres Mimika membubarkan ibadah syukuran kepulangan para pelajar dan mahasiswa Papua yang meninggalkan kota studi di luar Papua pada Kamis siang.
“Pengecatan terjadi setelah aparat mengagalkan ibadah,” kata Adii.
Meski pengecatan dilakukan setelah pembubaran ibadah syukur yang dilakukan di halaman kantor Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (LEMASA) di Timika, Adii menduga pengecatan makam Kelly Kwalik itu sudah direncanakan.
Sebab, kata dia, sebelum pembubaran terjadi, sejumlah orang tidak dikenal telah berada di sekitar makam Kelly Kwalik.
Baca Juga: Blokir Internet Mimika dan Jayawijaya Dicabut, Ibu Kota 2 Papua Masih Gelap
“Setelah aparat keamanan membubarkan massa peserta ibadah syukur, jumlah orang di makam Kelly Kwalik bertambah. Ada tiga warga yang ditangkap karena menonton pengecatan itu. Mereka dibawa ke Markas Polres Mimika,” kata Adii.
Adii menilai, pengecatan makam Kelly Kwalik itu akan melukai rasa keadilan orang Papua.
“Kelly Kwalik dibunuh aparat keamanan karena memperjuangkan hak bangsanya. Lalu sekarang aparat keamanan mengecat makam Kelly Kwalik dengan warna merah-putih. Apakah mereka malu, atau tidak?” Adii mempertanyakan.
Staf Bidang Hukum LEMASA, Patrick Wetipo menilai aparat keamanan melakukan kesalahan besar dengan membubarkan ibadah syukuran dan mengecat makam Kelly Kwalik.
“Mereka juga melarang bakar batu, itu bentuk pelecehan terhadap budaya orang Papua,”katanya.
Wetipo menyatakan, aparat keamanan seharusnya mempertanggung-jawabkan kematian Kelly Kwalik yang tewas tertembak saat dikepung polisi pada 16 Desember 2009 lalu.
Berita Terkait
-
Tiga Warga Tewas saat Polisi kontak Tembak dengan OPM
-
Upacara Bakar Batu Sambut Mahasiswa Papua Eksodus Dibubarkan, 22 Ditangkap
-
Ibadah Syukuran Eksodus Mahasiswa Papua Dibubarkan Polisi
-
Baku Tembak Aparat dengan Kelompok Bersenjata di Papua, 7 Warga Jadi Korban
-
OPM Ultimatum Jokowi: Bebaskan Surya Anta, Aktivis Papua, Veronica Koman
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor