Suara.com - Insiden baku tembak dilaporkan terjadi antara prajurit gabungan TNI/Polri dengan kelompok separatis bersenjata atau KSB Organisasi Papua Merdeka (OP) di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Akibat baku tembak tersebut, tujuh orang warga dilaporkan menjadi korban. Tiga di antaranya disebut meninggal dunia. Ketiganya yakni atas nama Tekiman Wonda (33), Edison Mom (remaja) dan Rudi Mom (balita).
Sementara 4 korban lainnya mengalami luka tembak atas nama Topina Mom (36), Ny Tabuni (37), Ny Herina Kinal (32) dan Yefrina Mom (16).
"Pada Selasa (17/9) telah terjadi kontak tembak antara Satgas Gakkum gabungan TNI-Polri dengan KSB OPM dari kelompok militer Murib di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel CPL Eko Daryanto, Kamis (19/9/2019).
Eko menjelaskan, insiden baku tembak bermula ketiga kelompok sparatis Papua mulai menembak ke arah tim gabungan TNI dan Polri. Di mana saat itu, tim gabungan tengah mendekat ke posisi kelompok bersenjata itu yang ada di sebuah honai di dekat sungai.
Kemudian tim gabungan mencoba membalas tembakan hingga membuat kelompok bersenjata melarikan diri secara berpencar ke dalam hutan sembari terus mengeluarkan tembakan secara sporadis.
Setelah kontak senjata selesai, prajurit gabungan menemukan tujuh orang masyarakat sipil mengalami luka tembak. Melihat itu, tim gabungan bersama warga kemudian melakukan evakuasi dan membawa korban ke Puskesmas Ilaga.
Sampai saat ini Kodam XVII/Cenderawasih bersama Polda Papua telah berkoordinasi untuk menyelidiki dan menginvestigasi terkait insiden baku tembak di Ilaga itu.
Baca Juga: Pesawat Twin Otter Hilang Kontak di Papua Belum Ditemukan
Berita Terkait
-
Pesawat Twin Otter Hilang Kontak di Papua Belum Ditemukan
-
Pemerintah Australia Bisa Serahkan Veronica Koman ke Interpol
-
Gempa Magnitudo 2,1 SR Guncang Sorong
-
Klaim Disusupi Provokator, Polisi Larang Aksi Damai di Manokwari Besok
-
Buntut Kasus Veronica Koman, Kompolnas Bakal Minta Klarifikasi 2 Jenderal
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO