Suara.com - Selain Karapan Sapi, Pulau Madura juga memiliki tradisi sapi sonok. Berbeda dengan Karapan Sapi yang menonjolkan kekuatan kecepatan dalam berlari sapi jantan, Sapi Sonok justru menonjolkan sisi kecantikan dan keindahan sapi betina yang dihias berbagai aksesoris.
Untuk bisa dikategorikan sebagai Sapi Sonok, hewan mamalia ini harus memiliki tinggi badan yang cukup ideal serta bentuk tubuhnya harus sempurna mulai dari mata, hidung, telinga, hingga pinggul.
Penilaian tersebut harus berbeda dengan sapi yang umumnya biasa dipakai membajak, bercocok tanam atau disembelih.
Seorang pemilik Sapi Sonok asal Sumenep, Mohammad Alawi mengungkapkan perawatannya pun berbeda dengan sapi pada umumumnya, mulai dari makanan hingga kandang untuk sapi itu.
"Sapi Sonok adalah sapi pilihan dan istimewa. Sapi ini tidak dipekerjakan. Sapi Sonok harus dirawat dengan baik, dan rutin dikasih jamu," katanya pada Sabtu (21/09/2019).
Dia menceritakan, tradisi Sapi Sonok berawal dari kebiasan petani di pedesaan. Pada masa dahulu, masyarakat terbiasa memandikan sapi secara bersama-sama, kemudian mereka berembuk untuk "berkompetisi" mencari sapi yang paling bersih dengan cara mengikatkannya pada 'maggenan' atau tonggak kayu.
Dari kebiasaan seperti itu, lanjut Alawi, kemudian sapi itu dilombakan untuk melihat hewan ternak yang paling bagus dan bersih atau disebut dengan 'Cangkean', yang kemudian dalam perkembangannya dikenal dengan kontes sapi sonok.
"Cerita ini saya dengar dari buyut saya. (Untuk) di mana kali pertama digelar, itu saya kurang tahu. Tapi ada yang mengatakan di Dempo, dan Waru Pamekasan. Adapula yang bilang di Batuputih, Sumenep," tuturnya.
Ia melanjutkan untuk memiliki Sapi Sonok membutuhkan ketelatenan serta keseriusan. Jika tak telaten, pemiliknya bisa rugi karena biaya perawatan Sapi Sonok tidak mengeluarkan yang sedikit.
Baca Juga: Sumenep Gelar Tradisi Sapi Sonok, 60 Pasang Sapi Adu Cantik
Bahkan, sebelum diikutkan kontes, Sapi Sonok biasanya dilatih lebih dahulu dan diperlakukan khusus.
"Latihannya itu kurang lebih tiga bulan. Selama tiga bulan, minimal dua kali tiap minggu. Tergantung seringnya sapi itu dilatih, satu bulan juga bisa" ujarnya.
Tidak hanya itu, Sapi Sonok perlu diberi nutrisi khusus. Setiap seminggu sekali, perlu dikasih jamu yang dicampur susu, madu asli serta puluhan butir telur. Sehingga wajar, jika kemudian harga Sapi Sonok mahal.
Tak hanya itu, setiap hari Sapi Sonok juga harus dimandikan supaya tetap bersih dan indah. Pun cara memandikannya lebih elit ketimbang manusia, lengkap menggunakan sampo dan sabun mandi. Tak ketinggalan, Sapi Sonok juga perlu diperiksa kesehatannya setiap saat.
Untuk harga jual Sapi Sonok, diakui Alawi, harganya beragam tergantung keindahan dan kemolekan tubuh sapi.
Jika sapi masih kecil, harganya berkisar Rp 20 juta hingga Rp 50 juta. Sementara sapi yang istimewa harganya berkisar Rp 50 juta hingga Rp 150 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI di Monas, Pratu Johari Patah Tulang usai Jatuh dari Atas Tank
-
Monas Banjir Sampah Usai Puncak HUT ke-80 TNI: 126 Ton Diangkut!
-
Magang PAM JAYA 2025 Dibuka, Peluang Emas Fresh Graduate dan Kisaran Gajinya
-
Kejagung 'Skakmat' Balik Kubu Nadiem Makarim: Bukan Cuma 2, Kami Punya 4 Alat Bukti!
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?