Suara.com - Ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas di Jakarta dan sekitarnya dipukul mundur oleh pihak kepolisian dari depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, mencoba untuk bertahan. Mereka mencoba membuat pagar pembatas dengan menggunakan separator busway, Selasa (24/9/2019).
Berdasarkan pantauan Suara.com, mahasiswa memindahkan separator busway yang sedianya digunakan untuk pembatas dari jalan raya dengan jalur busway. Separator digeser dengan tangan mahasiswa untuk menghalau aparat.
Separator tersebut kemudian ditidurkan ke jalan dan ditumpuk dengan separator yang lain di tengah jalan raya.
Tepat di depan Restoran Pulau Dua Jakarta, sebagian mahasiswa ada yang mengambil seng-seng di dekat pintu masuk restoran.
Seng-seng pengerajaan proyek itu digunakan sebagian mahasiswa untuk menghalau serangan dari aparat kepolisian.
Sedangkan mobil water cannon dan aparat kepolisian terus perlahan maju ke arah mahasiswa yang mencoba bertahan.
Selain itu tembakan gas air mata juga terus ditembakkan oleh kepolisian. Hal ini membuat mahasiswa banyak pingsan.
Untuk diketahui, ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas di Jakarta dan sekitarnya seerta sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi di depan Gedung DPR RI. Mereka menolak revisi UU KPK yang sudah disahkan DPR dan menolak RUU KUHP.
Baca Juga: Tolak UU KPK, Ribuan Mahasiswa Blokir Akses Jalan ke Gedung DPRD Sumsel
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya