Suara.com - Massa aksi mahasiswa yang terlibat kericuhan terus melakukan perlawanan kepada aparat di sekitar pintu perlintasan kereta api di Stasiun Palmerah, Selasa (24/9/2019) malam.
Akibatnya, perjalanan kereta rel listrik (KRL) mengarah ke Tanah Abang dan sebaliknya mengalami ganguan.
Gangguan tersebut dirasakan oleh seluruh penumpang saat sudah berada di dalam gerbong.
Nabila salah seorang mahasiswi penumpang KRL mengatakan, keretanya tertahan hingga 30 menit akibat situasi unjuk rasa yang memanas.
Ia yang naik KRL mengarah ke Stasiun Sudimara mengaku perjalannya baik-baik saja sampai akhirnya melewati Stasiun Tanah Abang dan berhenti di Stasiun Palmerah, tempat terjadi kerusuhan.
Nabila berujar, dia bersama penumpang lain diminta oleh petugas melalui pengeras suara untuk tidak membuka tirai jendela yang sebelumnya sudah tertutup.
"Ketahan tadi setengah jam. Awalnya keretanya perlahan gerak mundur begitu terus benar-benar (terdengar) ada suara ledakan. Terus baru deh ada pemberitahuan kalau ketahan dan harus menutup tirai untuk mencegah pelemparan batu juga katanya," ujar Nabila kepada Suara.com, Selasa (24/9/2019).
Pantauan Suara.com dari dekat pintu perlintasan kereta api, terlihat gerbong kereta yang melintas dari dan ke Stasiun Palmerah saat kerusuhan terjadi memang ditutup tirai.
Tirai tersebut sekaligus menyamarkan keberadaan penumpang di dalam lantaran tidak terlihar dari luar.
Baca Juga: Tangkap Mahasiswa sampai Masuk Masjid, Polda Sulsel Minta Maaf
Menurut penuturan mahasiswi ekstensi di salah satu universitas negeri itu, kereta yang ia tumpangi juga sempat kembali membuka pintu guna menampung mahasiswa dan penumpang lain.
"Sempat dibuka lagi pintu keretanya buat masukin penumpang-penumpang yang dominan mahasiswa almamater biru. Dari penglihatan saya kayaknya dari Sukabumi. Nah sehabis itu baru bisa jalan," kata Nabila.
Terjebak kerusuhan seperti yang terjadi pada hari ini di sekitar DPR, kata Nabila merupakan pengalaman pertamanya. Ia mengaku bingung harus berbuat apa dan hanya mengikuti imbauan petugas kereta.
Beruntung tak ada luka maupun trauma yang ia alami usai berada di tengah situasi ricuh pendemo. Kekinian Nabila juga mengabarkan telah sampai di stasiun tujuan dan melanjutkan perjalanan pulang.
"Bingung sih sebenarnya kalau di dalam kereta, benar-benar tak bisa melihat apa-apa cuma suara-suaranya saja. Alhamdulillah tak kena gas air mata soalnya naik kereta dari Tanah Abang langsung turun ke Palmerah," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, massa unjuk rasa sempat melakukan aksi pembakaran di jalan sekitar Stasiun Palmerah. Mereka bahkan turut merusak dan membakar pos polisi yang berada di seberang stasiun tersebut.
Berita Terkait
-
Tangkap Mahasiswa sampai Masuk Masjid, Polda Sulsel Minta Maaf
-
Meski Didemo Mahasiswa, Anggaran untuk DPR RI Tahun 2020 Naik Rp 5 Triliun
-
Ngakak, Ini Poster Aksi Mahasiswi Malang Singgung Skin Care hingga Zodiak
-
Sempat Bantah, Polda Sulsel Akui Anggotanya Buru Demonstran ke Dalam Masjid
-
Mabuk Sopi, Dua Mahasiswa Ditangkap saat Ikut Aksi di Gedung DPR
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar