Suara.com - Aparat Polres Metro Jakarta Utara menangkap sebanyak 173 orang terkait aksi unjuk rasa berujung rusuh di depan Gedung DPR RI. Ratusan orang itu ditangkap sejak Senin (30/9/2019) kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan, dari jumlah yang diamankan, ada satu orang yang bukan berasal dari mahasiswa maupun pelajar. Sosok tersebut adalah RH (22), seorang petugas keamanan yang mengaku sebagai massa bayaran.
Selain itu, ada seorang nelayan yang turut dicokok. Meski tak membeberkan identitas nelayan tersebut, Budhi menyebut jika sosok itu merupakan buronan Polsek Cilincing atas kasus dugaan penganiayaan.
"Satu orang mengaku nelayan, dia mengaku dibayar juga ternyata. Dia DPO dari Polsek Cilincing kasus penganiayaan," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (1/10/2019).
Dia mengklaim sebagaian dari ratusan orang yang ditangkap itu sudah dipulangkan setelah dijemput keluarganya masing-masing.
"Yang masih di Polres 59 plus beberapa orang yang kemarin diamankan. Sebagian besar sudah dijemput. Yang kemarin masih sisa 3 orang," katanya.
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Praseyo menyebut, polisi telah meringkus puluhan orang yang kepadatan menyamar sebagai pelajar SMK/STM saat terjadi kerusuhan.
Menurutnya, ada sebanyak 36 penyusup yang dibayar sebesar Rp 40 ribu untuk memperkeruh situasi saat mahasiswa dan pelajar bergerak ke DPR RI untuk berujuk rasa. Kelompok perusuh itu dibekuk di kawasan Jakarta Utara
"Anak-anak tersebut isi tatoan semuanya dan mereka dibayar bervariasi antara 20-40 ribu dan sudah disipakan juga bom molotov yang dipersiapkan oleh mereka dalam rangka memang menciptakan demo yang damai itu menjadi demo yang rusuh," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, siang tadi.
Baca Juga: RSAL Mintohardjo Tolak Beberkan Data Korban Demo Rusuh DPR
Berita Terkait
-
Anak SD Ditangkap karena Ikut Kerusuhan 30 September, Usianya 11 Tahun
-
36 Penyusup Nyamar jadi Anak STM, Polisi: Tatoan Semua, Dibayar Rp 40 Ribu
-
Nangis Lihat Anaknya Telanjang Dada di Polda, Nunung: Hati Saya Amburadul
-
Mahasiswa Diciduk Polisi, Nur: Saya Ikut Orasi, Lempar-lemparan Gak
-
Dilarang Bergerak ke DPR, Mahasiswa: Kami Bakal Kasih Bunga ke Polisi!
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos