Suara.com - Mantan Ketua Fraksi Demokrat ke Kader PSI: Serangan Kurang Tepat
Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman menilai serangan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana di media sosial twitter soal isu anggaran antivirus kurang tepat.
Menurutnya, serangan William mengarah kepada fitnah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kader @psi_id di DPRD DKI @willsarana kembali menyerang gub @aniesbaswedan lewat isu anggaran antivirus, tapi serangan kurang tepat, malah cenderung mengarah ke fitnah, saya akan coba sedikit jelaskan," tulis Taufiq dalam akun twitternya, Sabtu (5/10/2019).
Taufiq pun menyebut serangan William terkait anggaran di twitter tidak akurat.
"Mengapa Serangan tidak akurat? @willsarana membuat posting medsos tentang anggaran sebesar Rp 12,9 M pada giat Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak dan Antivirus di unit pengelola teknologi informasi Dinas Dukcapil setelah tahun sebelumnya hanya 200 juta. Benarkah? Akuratkah tuduhan tersebut?," kata Taufiq.
Taufik mengklaim bahwa faktanya, ada anggaran sebesar Rp 12,9 Miliar ada pada penyediaan lisensi perangkat lunak dan antivirus di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
"Faktanya: Anggaran Rp 12,9 M itu ada pada Penyediaan Lisensi Perangkat Lunak dan Antivirus di Dinas Dukcapil. Tepatnya anggaran sebesar Rp.12,917 miliar," kata dia.
Taufiq menyebut anggaran tersebut dibagi menjadi tiga sektor.
Baca Juga: Akui Jokowi Lebih Baik, Politikus Demokrat: Saya Menyesal Dukung Prabowo
"Ada 3 sektor dalam mata anggaran tersebut: a. Antivirus Symantec Endpoint senilai total Rp 384 juta," ucapnya.
"Kemudian b.Pembelian lisensi Microsoft Office Pro 2016 seharga 3,9 juta per lisensi. Ada 1000 komputer yang akan dipasangi program ini dengan nilai total Rp 3,9 miliar. Selanjutnya c. Pembelian lisensi Oracle Database Enterprise yg saat ini sdh digunakan tapi masih dalam mode ujicoba. Sistem itu digunakan untuk sistem Akses Langsung Pelayanan Dokumen Cepat dan Akurat (Alpukat Betawi) senilai 797 juta per unit (core)," sambungnya.
Server tersebut kata Taufiq berjumlah 16 core. Namun karena mendapat potongan, hanya membayar 9 core dengan total Rp 7,894 Miliar.
"Server tersebut ada 16 core, tapi karena diskon cukup membayar 9 core. Dengan total Rp 7,894 Miliar," tutur Taufiq.
Tak hanya itu, Taufiq membantah adanya 12.000 komuter di Pemprov DKI yang membutuhkan antivirus yang mencapai Rp 12 Miliar.
Ia pun menyayangkan tudingan William soal anggaran antivirus yang tidak akurat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK